Pidie United berhasil kampium pada kompetisi Liga Primer Aceh 2010 usai menaklukkan Meulaboh United, Kabupaten Aceh Barat, 1-0 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu (30/1/2011) malam, pertandingan itu disiarkan secara live oleh TVRI dan RRI stasiun Aceh.
Sejak kick off, kedua tim saling gempur pertahanan lawan, beradu gengsi untuk menjadi yang terbaik di Provinsi Aceh. Gol baru tercipta menit 64. Defender Pidie United, Akmal melalui tandukannya, memanfaatkan bola dari sepak pojok. Dua menit berselang, Nanda Yuliska Putra nyaris menyamakan kedudukan. namun tendangannya dari sudut kotak penalti berhasil digagalkan kiper Pidie United, Samsuar. Hingga peluit akhir berbunyi, skor 1-0 tak berubah. Pidie United berhasil memboyong trofi, sekaligus medali emas plus uang pembinaan Rp50 juta yang diserahkan langsung Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan, prestasi sepakbola di Aceh kini makin membaik dengan adanya K-LigA. Banyak muncul bintang-bintang baru dan butuh pembinaan. Aceh terus membangun sepakbolanya. Pemerintah Provinsi itu sudah mengirim 30 anak-anak Aceh ke Paraguay untuk belajar sepakbola mereka akan kembali pada Oktober 2011 nanti.
“Sekarang kita sedang menjajaki untuk mengirim anak-anak belajar sepakbola ke Spanyol. Itu akan dilakukan setelah prosesnya sudah deal dengan Spanyol,” sebut Irwandi.
Sementara Ketua Umum K-LigA Pusat Sunardi M Saleh menyatakan perlu perhatian lebih dari berbagai pihak, khususnya pecinta sepakbola untuk memajukan dunia persepakbolaan di Aceh yang masih minim pemain berkualitas.
“K-LigA masih banyak kekurangan dan perlu perhatian khusus. Karena itu, K-LigA digelar khusus untuk mencari bibit berkualitas,” kata Sunardi mengatakan kompetisi memang mendapat perhatian dari PSSI terutama dalam penyediaan wasit dan perangkat kompetisi lainnya.
“Kita ingin membuat liga ini seperti event internasional, di mana para pemainnya mendapatkan gaji yang layak. Tapi saat ini hal itu belum bisa diwujudkan akibat dukungan dana yang belum memadai,” ungkap Sunardi.
Untuk itu, ia mengimbau Pemerintah Aceh dan masyarakat pecinta sepakbola agar berpikir dan menyisihkan anggaran demi memajukan persepakbolaan di Aceh. Sebab, untuk menciptakan pemain berkualitas tidak bisa hanya dilakukan dengan sekali, tetapi perlu pembinaan yang terus menerus.
Liga Primer Aceh atau K-LigA primer merupakan kompetisi sepakbola terelit di Aceh, dan menjadi ajang adu bakat bibit muda saat ini di sana. Pemain yang berlaga di kompetisi itu usianya tak boleh lebih dari 23 tahun.
Peserta Liga Primer Aceh ada 23 tim, berasal dari seluruh kabupaten/kota di Aceh. Tiap Kabupaten/kota hanya di wakili satu tim.Musim 2010, peringkat ketiga Liga Primer Aceh diraih tim asal Kabupaten Aceh Besar, Acbar FC usai mengalahkan, Lhokseumawe City asal Kota Lhokseumawe, 2-1.
Striker Meulaboh United, Nanda Yuliska Putra terpilih sebagai pemain terbaik Liga Primer Aceh musim ini. Muhammad Iqbal, bintang Aceh Utara United, menjadi top scorer usai mengoleksi 6 gol.Sementara tim asal Kabupaten Aceh Tenggara, Angkip FC keluar sebagai tim favorit sepanjang kompetisi 2010. (im)