Bencana tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 lalu telah membuat Indonesia mampu membuat Tsunami Early Warning System (peralatan peringatan dini untuk tsunami) produksi dalam negeri.
Hal itu dikatakan Isman Jusanto dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada Annual Internasional Workshop and Expo On Sumatera Tsunami Disaster and Recovery (AIWEST-DR 2010) di Banda Aceh.
Isman mengatakan diseluruh Indonesia setidaknya telah dipasang alat peringatan dini tsunami di 23 tempat, namun dibeberapa tempat peralatan tersebut justru sudah hilang seperti yang terjadi di Mentawai, Sumatera Barat.
“Itu di Mentawai, dua bulan sebelum kejadian alatnya kita bawa ke Jakarta karena alatnya sudah rusak dan sebagian telah diambil oleh orang,” jelasnya.
Isman menambahkan sistem peringatan dini tsunami adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami kemudian memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Dan yang berhak mengeluarkan peringatan tsunami adalah Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sementara di Aceh sistem peringatan dini tsunami sudah dipasang dibeberapa tempat, seperti di Pantai Ule lhue, Pantai Lhok Nga dan Pantai Ujung Bate. (im)