Sri Rahayu Rivayana tidak sanggup menahan tangis ketika di tanya apa harapannnya untuk anak – anak korban tsunami di Mentawai dan korban letusan Merapi di Yogyakarta.
Sri Rahayu merupakan murid kelas 6 SD Negeri 1 Banda Aceh yang ikut berpartisipasi dalam menyalurkan bantuan bersama siswa – siswi lainnya yang di gelar di sekolah tersebut Senin pagi.
Sri Rahayu yang juga merupakan korban tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu mengaku kehilangan orang tuanya ketika tsunami menerjang Aceh, “Beginilah nasib saya semenjak 26 Desember 2004, untuk itu saya harap kawan – kawan yang ada di tiga wilayah itu untuk tabah dan sabar mengahadapi semua cobaan ini dari yang kuasa,” katanya.
Sementara itu kepala sekolah SDN 1 Banda Aceh, Rosmawati mengatakan penggalangan dana dan baju bekas sudah di lakukan di sekolahnya dalam sepekan terakhir, “Kita sudah mengatakan tadi bahwa sumbangan ini bisa berupa, pakaian, makanan dan minuman, kemudian kita juga menggalang dana uang, dari uang jajan anak-naka sendiri, jumlahnya sudah 7 juta yang sudah terkumpul hingga hari ini,” jelasnya.
Rosmawati menambahkan penggalangan dana tersebut juga rutin dilakukan pihak sekolah setiap hari Jum’at, uang tersebut akan digunakan untuk dana sosial dan baik itu musibah di daerah maupun di luar daerah.
Selain murid SDN 1 Banda Aceh, sejumlah oragnisasi mahasiswa juga mulai turun kejalan untuk menggalang dana yang akan disalurkan kepada korban bencana di tiga daerah, seperti halnya yang dilakukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di kabupaten kota, Pema Unsyiah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). (im)