BPTP Aceh Kembangkan Sistem Legowo

Kelompok Tani Blang Likot, Desa Batee Lee, Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar mengembangkan sistem tanam padi Legowo 2 : 1 dan 4 : 1, yakni teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antarrumpun dan antarbarisan melalui varietas unggul, system ini dapat meningkatkan produksi padi petani dari sebelumnya hanya 4 – 5 ton per hektar menjadi 8 – 9 ton per hektarnya.

Abu Bakar salah seorang petani Desa Blang Likot Kecamatan Seulimum mengakui dengan menerapkan pola tanam padi melalui sistem legowo pihaknya mampu memproduksi padi mencapai 8,9 ton pe hektarnya, dari sebelumnya hanya mampu menghasilkan 4,5 ton per hektarnya.

“Petani merasa senang dengan pola menanam legowo ini, karena produktifitas padi petani meningkat hingga 2 kali lipat per hektarnya,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) Aceh, T. Iskandar, mengatakan sistem penanaman legowo dapat menambah produksi padi petani karena pada system tanam tegel (biasa) populasi tanaman hanya sebanyak 250.000 tanaman per ha, sedangkan melalui sistem tanam legowo populasi tanaman mencapai 333.000 tanaman per ha.

“Itu sebabnya kenapa produksi petani dengan pola tanam legowo ini dapat mengahasilkan padi hingga dua kali lipat per hektarnya,” ujarnya.

T. Iskandar menambahkan dengan pola tanam padi legowo tersebut petani juga mampu menghindari tanaman dari hama seperti tikus dan keong mas yang kerap memakan tanaman padi. Dikatakannya, pola tanam legowo dengan varietas unggul itu harus mendapatkan asupan irigasi yang cukup agar tanaman padi tumbuh subur.

Kepala BPTP Aceh menambahkan pada sampling yang dilakukan dengan metode Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) pada kelompok tani Blang Likot Desa Batee Lee, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar menggunakan lahan seluas 25 ha, dengan tiga varietas, yakni Ciherang, Cigeulis, dan Cijantung.

“Dalam satu lubang yang ditanam dengan dua batang bibit, akan menghasilkan sekitar 15 – 20 batang padi. Kemudahannya biaya perawatan murah dan irit karena urutan padi teratur. Sistem ini mengandalkan areal tanam yang teratur dengan lebih dulu ditarik tali sebagai pembatas tanam,” ungkapnya.

Iskandar menambahkan dengan masa panennya sekitar tiga bulan sepuluh hari, petani bisa memanen padi dengan tiga varietas tersebut, yakni varietas Citanjung sebanyak 8,8 ton per ha, Cigeulis sebanyak 8,4 ton per ha, dan Ciherang sekitar 7,2 ton per ha.

“Hingga kini sudah 19 Kabupaten/Kota yang telah kita terapkan pola tanam padi melalui system Legowo yang menggunakan Pengelolaan Tanaman Terpadu ini, kita harapkan petani dapat menerapkan sistem ini agar hasil produksinya meningkat,” demikian Iskandar. (im)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads