Rizal Fikri – Antero
Seluas 100 hektar dari 571 hektar luas keseluruhan kawasan hutan di Kabupten Gayo Lues dirambah tiap tahunnya. Padahal kawasan hutan Gayo Lues tersebut termasuk ke dalam ekosistem Louser yang dilindungi dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Provinsi Aceh, T. M Zulfikar mengatakan Kerusakan hutan di dataran Gayo diakibatkan perladangan berpindah-pindah yang dikerjakan petani serta aktifitas memburu rusa oleh sebagian masyarakat disana, mereka membakar hutan agar tumbuhnya tumbuhan baru, yang akan dimakan oleh rusa.
Zulfikar menambahkan saat ini ada sekitar 100 ribu hektar lahan hutan tak dapat diolah karena berada di lembah-lembah Louser. Ia mengatakan keberadaan Polisi Hutan (Polhut) disana telah menekan angka kerusakan hutan hingga 50 persen.
Sementara itu Kadis pertanian Gayo Lues Amarullah Sulaiman mengatakan untuk menanggulangi lahan kritis, pemerintah sudah melakukan upaya dengan memberikan program Gemasi penanaman jagung di lahan seluas 200 hektar. Selain Gemasi, proyek Gerhan juga sudah menanam sekitar 3 ribu hektar lahan kritis selama lima tahun terakhir.
Amarullah menambahkan, dalam pelaksanaan perlindungan dan pengawasan hutan di Gayo Lues pihaknya masih terbentur oleh anggaran karena pemerintah belum menganggarkannya baik di APBD I maupun dari APBD II.
http://radioantero.net/savedeposit/audio/april 10/05042010_fikri_Luas hutan gayo lues berkurang tiap tahunnya.MP3