Salman Iqbal – Antero
Dikeluarkannya larangan terbang (Travel Warning) oleh PBB dan pemerintah Australia ke Aceh dikarenakan ketidaktauan mereka terhadap kondisi Aceh pasca pengejaran sekelompok Teroris di Provinsi Aceh.
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan Travel Warning tersebut secara tidak langsung sangat merugikan Aceh, namun pada kenyataan dilapangan minat turis yang datang ke Aceh tidak terjadi pengurangan, bahkan dalam sepekan terakhir justru meningkat.
“kita sangat menyesalkan UN (PBB) dan pemerintah Australia yang telah mengeluarkan travel warning kepada warga negaranya dan pekerjanya agar tidak berkunjung ke Aceh, ini travel warning yang keluar akibat ketidak tauan atau kesoktauan mereka, dari analis mereka yang ada di Aceh, sehingga secara harfiah Aceh di rugikan namun secara the fakto Aceh tidak dirugikan karena arus turis tidak berkurang malah naik.” tegas Irwandi.
Irwandi menambahkan akibat pengejaran teroris tersebut sejumlah Investor membatalkan niatnya ke Aceh, dan hal tersebut sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi provinsi Aceh Bahkan menurut irwandi manajemen PT SAI hampir mengevakuasi pekerja Asingnya dari Aceh, namun setelah mendapat penjelasan dari pemerintah Aceh hal tersebut tidak jadi dilakukan.
Menurut informasi dari Kepala Imigrasi Banda Aceh, Wilmar Sayuti, setidaknya terdapat sekitar 300 staf PBB di Aceh atau 10 persen dari total pekerja asing pascatsunami.
http://radio/savedeposit/audio/maret 10/100330_SALMAN_TRAVEL WARNING DISESALKAN.MP3