Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengikuti pelaksanaan tes urine tahap II di gedung DPR setempat, Senin (21/08).
Sebelumnya tes urine dilaksanakan pada Rabu 16 Agustus 2017, namun dari 81 anggota DPR Aceh, hanya 46 orang yang hadir dan melaksanakan tes urine, selebihnya sedang bertugas diluar daerah.
Salah seorang anggota DPR Aceh yang melaksanakan tes urine, Senin (21/08), Ghufran Zainal Abidin menyampaikan apresiasi atas gerak cepat pimpinan DPR Aceh untuk melaksanakan tes urine bagi seluruh anggota DPR Aceh.
Menurutnya, hal ini penting guna meningatkan kepercayaan masyarakat kepada DPR Aceh pasca ditangkapnya salah seorang anggota DPR Aceh karena kasus narkoba dua pekan silam.
“Ini sebagai upaya menghilangkan persepsi negative dari masyarakat terhadap lembaga dewan paska adanya anggota DPR Aceh yang ditangkap atas kasus narkoba,”ujarnya.
Ghufran yang juga ketua Komisi VII DPR Aceh membidangi agama itu berharap agar tes narkoba terhadap anggota DPR Aceh dilakukan secara berkala, bahkan kata Ghufran, tidak hanya urine, kedepan bila perlu juga dilakukan tes rambut.
Ghufran berharap kedepan tidak ada lagi kasus anggota dewan yang terlibat narkoba, karena pada dasarnya kata Ghufran, anggota dewan harus menjadi teladan bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Ghufran yang juga ketua DPW PKS Aceh itu bahkan memerintahkan seluruh anggota DPR dari partainya untuk segera melakukan tes urine, bahkan Ghufran mengaku siap bekerjasama dengan BNN untuk melakukan tes urine terhadap pengurus PKS pada semua level.
“Dan PKS sendiri akan memberikan tindakan tegas jika ada kadernya terlibat penyalahgunaan narkoba, maka kita mendukung langkah-langkah tes urine seperti ini,”ujar Ghufran.
Kedepan diakui Ghufran, tes urine juga akan diberlakukan bagi seluruh bakal calon anggota dewan, khususnya dari Partai Keadilan Sejahtera. “Kami berharap pada pemilu 2019 nanti agar KIP melakukan tes narkoba, baik provinsi dan kabupaten/kota,”pungkasnya
