Darwati : Batik Aceh Harus Tampil Lebih Moderen

Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Aceh Darwati Agani berharap agar batik Aceh bisa tampil lebih moderen, sehingga mampu bersaing di pasaran, baik ditingkat nasional maupun internasional.

Oleh Karena itu Darwati meminta agar instansi terkait untuk melakukan pembinaan serius terhadap kerajinan batik Aceh.

Hal demikian disampaikan Darwati Agani yang juga Ketua Penggerak PKK Aceh itu pada rapat perdana Dekranas Aceh, Jum’at (18/08/2017). Turut hadir pada kesempatan itu Kadisperindag Aceh, Kadiskop dan UKM Aceh, Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin, Lc, MH.

Darwati mengatakan untuk bersaing di pasaran, batik-batik yang dihasilkan oleh para pengrajin di Aceh harus mampu mengikuti perkembangan dan tampil lebih modern namun tetap mempertahankan identitas keacehan yang menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam.

“Desain batik-batik Aceh harus Update, oleh karena itu butuh pembinaan terhadap para perajin industri batik. Dan yang terpenting juga batik Aceh digunakan saat acara-acara resmi,”ujarnya Darwati.

Pada kesempatan itu Darwati juga mengajak tim Dekranas Aceh untuk memanfaatkan media sosial dalam mensosialisasikan hasil kerajinan Aceh. Karena diakui Darwati motif-motif batik Aceh sangat menarik seperti motif pinto Aceh, motif rencong, motif bunga Jeumpa bahkan motif khas gayo.

“Saat ini hampir semua orang khususnya generasi muda punya media sosial, maka sangat efektif jika kita melakukan sosialisasi dan mengkampanyekan model-model pakaian Aceh melalui akun-akun media sosial,”tambahnya.

Darwati juga berharap Dekranas Aceh bisa ambil bagian pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) tahun 2018 yang akan datang dengan mempersiapkan potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat diseluruh penjuru Aceh Publikasi.

Sementara itu kepala Dinas Pariwisata Aceh Reza Fahlevi mengakui dalam hal memperkenalkan batik Aceh, sala ini cinderamata yang diberikan oleh pemerintah Aceh kepada tamu-tamu yang datang dari luar Aceh merupakan batik premium.

“Ini juga bagian dari promosi kita keluar, dimana kalau ada tamu yang datang maka cinderamata yang ita berikan adalah hasil kerajinan dari masyarakat Aceh, khususnya batik Aceh,”ujar Reza.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads