Persaingan PA-PNA Dimanfaatkan Provokator

Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengaku prihatin dengan maraknya aksi kekerasan dan teror yang terjadi menjelang pemilu.

Dia menilai, ada provokator yang sengaja membuat kekacauan di provinsi Aceh dengan memanfaatkan persaingan yang terjadi antara-Partai Aceh dengan Partai Nasional Aceh (PNA).

“Tentu ada pemain lain di belakang itu untuk membuat kekacauan di Aceh,” kata Zaini kepada wartawan usai menghadiri pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh di Meuligoe Gubernur Aceh, Jumat (4/4/2014).

Menurutnya, persaingan politik antara-dua partai lokal yang sama-sama dibentuk oleh mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu kini gencar disorot, sehingga mudah bagi pihak lain untuk masuk dengan memanfaatkan isu tersebut untuk tujuan tertentu.

Gubernur meminta masyarakat dan peserta pemilu agar tidak mudah terprovokasi, dan senantiasa menjaga perdamaian. Selain itu, menjunjung tinggi nilai demokrasi karena meski dalam pemilu berbeda-beda ‘perahu’ tapi tujuannya tetap satu untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Aceh.

Dalam pertemuan itu, Forkopimda yang terdiri dari unsur Muspida dan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, mengeluarkan imbauan pemilu damai kepada semua pihak.

Di tempat terpisah, Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud Al Haythar, menilai, persaingan politik antara Partai Aceh dan PNA adalah hal wajar dalam demokrasi, namun dia mengimbau agar kedua pihak jangan menggunakan kekerasan.

Sebagai pemimpin lembaga pemersatu masyarakat dengan pendekatan adat dan budaya Aceh, Malik mengaku belum ada rencana untuk menyatukan kedua pihak agar tak berseteru. Pasalnya kedua parpol itu dinilai cukup dewasa dalam menyelesaikan masalah. “Saya rasa mereka bisa menyelesaikannya sendiri,”ujarnya.

Pemilu jangan membuat masyarakat takut. Aparat keamanan diminta memastikan bahwa pemilu tidak menghambat jalur transportasi, distribusi pangan, dan kebutuhan pokok bagi 5 juta lebih rakyat Aceh. “Masyarakat bisa memilih dengan nyaman,” ujar Malik.[Okezone]

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads