Mantan Direktur FES Indonesia Erwin Schwesshelm menyatakan partisipasi perempuan dalam politik harus ditingkatkan di Aceh, namun hal tersebut butuh waktu.
Erwin mengatakan partisipasi perempuan saat ini sudah jauh lebih bagus dibandingkan dulu, dimana saat ini sudah ada keterwakilan perempuan disetiap lembaga legislative baik itu ditingkat kabpaten/kota dan provinsi walaupun jumlahnya belum banyak.
“Jadi saya kira partisipasi perempuan dalam politik harus ditingkatkan , namun kita butuh waktu karena ini alasan kebudayaan juga, jadi kita lihat saja nanti ketika pemilu Indonesia 2014 apakah ada kenaikan bagi yang perempuan,” katanya.
Erwin menambahkan proses pembangunan dan perdamaian di Aceh sudah jauh lebih baik dibandingkan daerah-daerah bekas konflik lain seperti Srilanka,Nepal dan Timor Leste namun menurutnya yang paling penting sekarang adalah perkembangan perekonomian dan penambahan lapangan kerja.
Sementara itu Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan keterlibatan perempuan dalam politik di Aceh semakin membaik, bahkan pemilih perempuan di Aceh lebih banyak dibandingkan laki-laki.
“Dari dulu perempuan sudah terlibat bahkan pemilih perempuan lebih banyak,” katanya.
Meskipun pemilih perempuan lebih banyak dari pada laki-laki namun nilai jual politisi perempuan masih sangat kecil, dalam pemilu legislatif 2009 lalu sangat sedikit keterwakilan perempuan baik di DPRA maupun DPRK, misalnya di DPRA dari 69 anggota dewan hanya ada empat orang dari kalangan perempuan.