Pemerintah Italia sepakat untuk menghapus dan mengalihkan hutang Indonesia (Dept-For Development Swap) senilai Rp 99,362 miliar dari total dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek Tempat Pendaratan Ikan di Lampulo, Kota Banda Aceh sebesar Rp 451 miliar.
Restog K. Kusuma Deputi Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menyatakan nilai keseluruhan program debt swap Indonesia baru mencapai sekitar 275 juta dolar AS dibandingkan dengan total utang Indonesia yang berjumlah sekitar Rp550 triliun.
“Nilai tersebut terlalu kecil dibanding dengan potensi besarnya pinjaman lunak Indonesia kepada negara-negara kreditur,” kata.
Restog menambahkan Pemerintah Indonesia mengharapkan pemerintah negara-negara kreditur lebih serius lagi mempertimbangkan pemberian fasilitas debt swap kepada Indonesia.
Bagi Indonesia, lanjut Restog program debt swap diperlukan untuk memperluas sumber pembiayaan pembangunan Indonesia, dan mendorong program-program prioritas di bidang MDGs, perubahan iklim, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Razali, menyebutkan dari total anggaran yang dibutuhkan senilai Rp451 miliar untuk pembangunan TPI Lampulo, yang telah terserap sebesar Rp194,673 miliar termasuk bantuan Pemerintah Italia.
“Kami berharap dukungan sumber dana lain seperti dari APBN untuk menyelesaikan pembangunan TPI Lampulo tersebut agar segera bisa difungsikan untuk masyarakat,” katanya.
Razali menambahkan TPI Lampulo memiliki areal sekitar 50 hektare dan merupakan salah satu outring Indonesia bagian barat. Proyek TPI tersebut dirintis sejak masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.
“Proyek ini kemudian dimasukkan dalam program BRR Aceh-Nias. Kami berharap minimal Pemerintah Pusat bisa mendanai penyelesaian pembangunan proyek ini,” demikian Razali AR. (im)