Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal meminta manajemen PDAM Tirta Daroy Banda Aceh untuk menjamin pasokan air selama bulan suci Ramadhan sehingga tidak mengganggu kekusyukan warga kota Banda Aceh dalam beribadah.
Hal demikian disampaikan Walikota Banda Aceh saat meninjau sejumlah tempat di kawasan Lampulo Banda Aceh yang selama ini banyak diterima keluhan karena tidak lancarnya aliran air dari PDAM.
Walikota mengakui sejauh ini pelayanan air bersih dari PDAM sudah semakin membaik meskipun masih ada sebagian masyarakat yang masih kurang lancar menerima air, hal itu disebabkan oleh sejumlah faktor yang masih terus diperbaiki PDAM.
Illiza menyebutkan, cakupan air bersih di kota banda Aceh sudah mencapai 84 persen, sedangkan sisanya sebesar 16 persen terletak didaerah pinggiran kota, seperti, kawasan Alue Naga, Ule Lhue, Lampulo dan daerah baru.
“Saya minta PDAM, kalau ada daerah yang betul-betul tidak ada air kita bantu dengan mobil tangki yang didatangkan ke gampong sehingga masyarakat dapat air dan air itu tidak dijual, karena sifatnya membantu,”ujarnya, Kamis (02/06).
Illiza mengakui adanya peningkatan kerja dari manajemen PDAM Tirta Daroy, namun adanya sejumlah proyek pembangunan di Kota Banda Aceh seperti Fly Over, under pass dan proyek lainnya juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kebocoran pipa.
Akan tetapi Illiza meminta ada petugas PDAM yang siaga, sehingga begitu adanya kebocoran bisa segera ditindaklanjuti.
Namun demikian, Illiza meminta masyarakat agar melaporkan kepada pihaknya setiap persoalan baik secara langsung maupun melalui SMS Gateway.
“Saat penggalian terkadang kena pipa sehingga bocor, maka kita mohon kesabaran masyarakat, tapi kita mohon masyarakat kalau ada kendala dilaporkan sehingga kita tau dimana letak persoalan,”lanjutnya.
Illiza menyebutkan persoalan besar dihadapi PDAM saat ini adalah kehilangan air yang mencapai 40 persen. Padahal katanya produksi air dari PDAM Tirta Daroy saat ini sudah melebihi dari kebutuhan warga Banda Aceh, bahkan air produksi PDAM sudah kategori layak minum.
“Produksi air kita mencapai 2 juta kubik perbulan, namun yang kita jual 1,2 juta kubik, artinya kita kelebihan 800 ribu kubik tapi sebagian besar hilang yang kita perkirakan mencapai 30-4o kubik, kebanyakan pengambilan secara illegal,”pungkas Walikota didampingi Direktur PDAM Tirta Daroy Banda Aceh Teuku Aiyub.