Sebanyak 23 kabupaten-kota ikut serta dalam pameran Festival Sabang Fair III yang dilaksanakan di arena Sabang Fair sejak tanggal 21-25 Mei 2016.
Setiap daerah menampilkan produk-produk unggulan yang mereka miliki, seperti kopi di stand Bener Meriah dan berbagai kerajinan tangan di anjungan Nagan Raya dan Kota Banda Aceh.
Stand tiga daerah ini termasuk yang sangat ramai dikunjungi masyarakat saban hari. Misalnya stan Kabupaten Bener Meriah yang menawarkan ngopi gratis bagi setiap pengunjung. Penjaga stan langsung menyodorkan menu kopi gayo espresso Arabica kepada setiap pengunjung.
“Kalau pesan sanger gelas kecil kena cash 5000, kalau cup besar kena cash 10000, tapi kalau ngopi espresso biasa gratis,”ujar Yunita salah seorang penjaga stand.
Yunita mengakui dalam satu hari lebih dari 500 pengunjung menikmati kopi secara cuma-cuma di stand yang dikelola oleh Badan Perizinan Satu Pintu dan Penanaman Modal Kabupaten Bener Meriah itu.
Sementara di stand Nagan Raya, juga terlihat ramai dikunjungi. Pada stand ini pengunjung bisa melihat-lihat berbagai macam kerajinan tangan warga disana seperti kasap, tas rajut hingga peci Aceh. Harganya pun beragam, mulai dari 30 ribu-600 ribu.
Peci Aceh dan peci khas batik nagan dijual dari harga 30-50 ribu, tas rajut dengan berbaga motif dijual dari 100-600 ribu.
Dilokasi terpisah, anjungan kota Banda Aceh yang berdiri paling megah dibandingkan daerah lain menawarkan berbagai jenis batu Aceh, mulai dari giok Nagan, black jade, kecubung, dan cempaka.
“Inilah kekayaan Aceh yang harus diketahui oleh masyarakat dan generasi Aceh,”ujar Rudi, penjaga stand.
Ia menyebutkan harga batu Aceh dalam bentuk asesoris cincin dan kalung itu dijual dari mulai harga Rp. 25 s/d Rp. 30 ribu dan tersedia untuk pria maupun wanita.
