Anggota Komisi VI DPR Aceh Zaenal Abidin meminta Pemerintah Aceh untuk mengevaluasi manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), terutama keberadaan dokter dan fasilitas penunjang rumah sakit.
Hal demikian disampaikan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pasca meninggalnya pasien atas nama Suryani beserta bayinya karena diduga tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit.
Zaenal menyesalkan kejadian tersebut dan meminta manajemen RSIA untuk menjelaskan dan bertanggung jawab atas kejadian itu.
Ia juga meminta pimpinan DPR Aceh untuk memanggil manajemen RSIA guna meminta penjelasan terhadap peristiwa yang merenggut dua nyawa warga Aceh Besar itu.
“Karena peristiwa tersebut terjadi di ibukota provinsi yang sangat dekat dengan akses kesehatan,”ujarnya
Sementara itu Koordintaor Gerakan Anti Korupsi (Gerak) Aceh Askalani meminta gubernur Aceh untuk berani mencopot pihak-pihak yang diduga bertanggungjawab terhadap pelayanan dirumah sakit ibu dan Anak, pencopotan ini menurutnya, bagian dari upaya menegakkan disiplin para petugas rumah sakit baik dokter, staf dan juga kepala rumah sakit dalam mengembankan tanggungjawab,
“Ini menjadi catatan hitam dalam sejarah kepemimpinan ZIKIR,”ujarnya.
Koordinator masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) Alfian juga meminta Pemerintah Aceh agar mengevaluasi manajemen rumah sakit tersebut. Kematian ibu dan anak pada Selasa lalu, menurut Alfian menunjukkan pelayanan di rumah sakit itu bermasalah
“dan ini pelayanan terburuk dalam dunia kesehatan kita, jadi gubernur harus berani dan bersikap tegas,”lanjutnya.