Kebijakan dan kepastian hukum merupakaan salah satu yang akan menentukan kepastian bisnis bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia khusunya Aceh. Hal itu dikatakan President American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) Wayne Forrest, pada kegiatan Aceh International Business Summit 2010 di Banda Aceh.
Wayne mengatakan Provinsi Aceh pasti bisa bermain hingga tingkat internasional seperti halnya kopi, namun pemerintah harus bisa menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para investor serta lancarnya promosi ketingkat internasional yang dilakukan Pemerintah Aceh.
“Bahwa kebijakan dan kepastian hukum adalah salah satu yang paling menuntukan dalam kepastian bisnis, semakin tinggi kepastian hukum bagi para investor maka semakin tinggi peluang yang bisa kita raih,” ungkapnya.
Wayne menambahkan selain kepastian hukum, hal penting lainnya yang harus diutamakan dalam pengembangan ekonomi Aceh adalah peningkatan jalinan kerja sama dan jaringan kerja di dunia perdagangan internasional, sehingga informasi yang ada tidak terlewatkan begitu saja.
Sementara itu Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan sebagai bekas daerah konflik memang butuh waktu untuk meyakinkan orang bahwa Aceh sudah benar – benar aman, sehingga dengan adanya acara seperti Aceh Business Summit diharapkan bisa meyakinkan dunia luar bahwa Aceh benar – benar sudah aman.
“Memang butuh waktu untuk menyakinkan mereka bahwa Aceh sudah aman untuk bisnis, acara ini aja nggak ada pengawalan berarti, artinya Aceh sudah sangat aman, bahkan waktu Presiden Marti Ahtisari datang tidak ada pengawalan apapun kecuali polisi lalu lintas, artinya Aceh sudah aman,” katanya.
Sementara itu Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Firmandez mengatakan, dari hasil pertemuan Aceh International Business Summit di Jakarta beberapa waktu lalu mencuat suatu kesimpulan bahwa para investor sangat tertarik dengan sumber daya energi, pertambangan dan agro di Aceh. (im)