Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muhammad Nazar, menyatakan anggaran pemerintah bagi peningkatan kesejahteraan guru di Aceh masih kurang. Ia mengingatkan para bupati/walikota di Aceh agar memprioritaskan pembangunan yang bernilai dan bermanfaat jangka panjang dan meninggalkan kebiasaan membangun yang hanya bernilai project oriented (tujuan proyek jangka pendek).
“Kami mengaku anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan guru masih kurang. Karenanya kami mengimbau pemerintah kabupaten/kota ikut memikirkan dana kesejahteraan guru di daerahnya masing – masing,” katanya.
Nazar menyatakan, bahwa tugas untuk peningkatan kesejahteraan guru itu tidak hanya dibebankan kepada Provinsi, namun peran Bupati/Walikota dalam pembangunan fisik dan nonfisik, termasuk mental spiritual dan karakter sosial Aceh menjadi tanggung jawab bersama.
“Banyak pembangunan fisik bermasalah atau tidak sesuai perencanaan dikarenakan mental dan karakter pelakunya yang tidak beres. Mereka bisa jadi bersarang di pemerintahan, rekanan, masyarakat umum, dan sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya jika masing – masing pemerintah kabupaten/kota ikut mengambil peran melalui alokasi anggaran untuk guru, maka ke depan diharapkan tidak ada kesenjangan antara guru di Aceh.
Nazar secara tegas meminta masyarakat ikut mengawasi pembangunan yang sedang dilaksanakan sehingga pemerintah daerah dapat lebih mudah mengatasi penyimpangan yang terjadi.
“Jangan biarkan dana pembangunan yang lumayan banyak di Aceh, termasuk untuk Aceh Tenggara tidak diprogramkan sesuai kebutuhan masyarakat. Karena membangun tidak boleh dengan selera pribadi untuk kepentingan jangka pendek, tetapi berbasis pada kebutuhan masyarakat, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang,” demikian Nazar. (im)