Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang mewakili kaum perempuan dinilai belum banyak berperan bahkan terkesan tidak mengusai permasalahan-permasalahn yang berkembang dimasyarakat. Hal ini bisa membuat masyarakat makin kurang percaya kepada anggota dewan dari kalangan perempuan, untuk itu mereka diharapkan untuk segara melakukan gebrakan – gebrakan sehingga kedepan akan makin banyak perempuan yang dipercaya menajadi anggota dewan.
Hal itu terungkap dalam workshop membangun strategi media untuk mendukung pemberdayaan perempuan dalam politik kamis pagi. Ketua Balai Syura Ureung Inong Aceh, Norma Manulu, mengatakan kebanyakan dari mereka belum siap karena mereka rata – rata baru terlibat di politik dan ada juga kegiatan – kegiatan dari mereka yang tidak dilihat oleh media sebagai sarana informasi.
“Jadi kita mau membuat perempuan harus bisa membuktikan bahwa mereka mampu berbuat sama dengan laki – laki, ini yang kita lakukan, juga kita minta teman – teman media, jadi ada peluang untuk adanya perubahan,” katanya.
Pada pemilu legislative 2009 lalu meskipun kauta perempuan mencapi 30 persen dari calon legislative namun sangat sedikit perempuan yang akhirnya terpilih, untuk tingkat Provinsi Aceh hanya ada 5 perempuan dari 69 anggota dewan sedangkan di kabupaten kota hanya ada 1 atau 2 perempuan dari seluruh anggota legislative. (im)