Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh mendukung upaya pemerintah kota Banda Aceh melakukan penertiban terhadap gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang beroperasi di seputaran Banda Aceh.
Pasalnya para gepeng tersebut diduga kuat telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mencari keuntungan dengan cara meminta-minta.
Hal demikian diungkapkan ketua komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar menyikapi aksi penertiban gepeng yang saat ini gencar dilakukan pemerintah kota Banda Aceh melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja kota Banda Aceh.
Farid mensinyalir para gepeng di kota Banda Aceh dikoordinir oleh pihak tertentu. Oleh karena itu pemerintah harus segera melacak siapa yang bermain dan bisa memutus mata rantai jaringan tersebut.
”Bahkan yang lebih mengkhawatirkan kita, mereka ini melibatkan anak-anak balita untuk mencari iba dari masyarakat, dan beredar kabar anak-anak ini mereka rental, dan yang jadi pertanyaan masyarakat kenapa bayi-bayi itu tidur terus meski dibawa ditempat-tempat panas, tentu ada sesuatu yang diberikan yang kita sangat khawatir ini berbahaya bagi mereka,” ujar politisi PKS itu.
Farid berharap penertiban terhadap gepeng ini dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya insidentil semata, selain itu ia berharap agar ada partisipasi masyarakat untuk tidak lagi memberikan uang kepada peminta-minta dipersimpangan jalan, cara-cara tersebut justru membuat mereka semakin malas untuk bekerja.
Bagi masyarakat yang ingin menyumbang, ia menyarankan agar menyalurkannya kepada lembaga-lembaga resmi seperti Baitul Mal, sehingga dana tersebut juga akan dimanfaatkan untuk pemberdayaan fakir dan miskin.
Seperti diberitakan sebelumnya, petugas gabungan dari Dinas sosial dan tenaga kerja kota Banda Aceh bersama satpol PP melakukan razia terahdap Gepeng yang berkeliaran di kota Banda Aceh, hasilnya cukup mengejutkan, para gepeng yang ditangkap mengantongi passport, emas perhiasan dan uang yang cukup banyak.