Meskipun memiliki drainase yang cukup baik, namun kota Banda Aceh belum sepenuhnya terhindar dari musibah banjir. Hal demikian dikatakan walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal saat membuka pelatihan manajemen risiko banjir kerjasama antara pemko Banda Aceh, citynet dan CDIA, Senin (23/03).
Illiza mengatakan banjir yang terjadi di kota Banda Aceh, seperti pada akhir tahun 2014 silam disebabkan oleh air kiriman khususnya dari Aceh Besar. Oleh karena itu Illiza mengaku pada tahun 2015 ini pihaknya fokus untuk memperbaiki bendungan-bendungan dan sumur resapan untuk mencegah terjadinya banjir.
Menurutnya kota Banda Aceh yang berada lebih rendah dibawah permukaan lalu menyebabkan semakin rawannya Banda Aceh untuk tergenang jika hujan turun secara terus menerus. ”Saya fikir itu karena kiriman, kita tau bendungan kita banyak yang jebol dan tahun ini kita bereskan semua, agar tidak ada lagi banjir, posisi kita saat ini sangat rendah, ” lanjutnya.
Illiza beraharap upaya ini tidak hanya dilakukan oleh pemko Banda Aceh semata, akan tetapi juga pemerintah kabupaten Aceh Besar yang saling keterkaitan dengan kota Banda Aceh.
Sementara itu menyikapi banyaknya pintu air yang rusak, diakui Illiza juga akan diperbaiki tahun ini. “Iya kita sudah lihat, banyak yang rusak dan akan kita perbaiki segera,”tambahnya.
Illiza mengakui harus ada upaya khusus dan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi bencana, serta melibatkan semua pihak agar kota ini semakin tangguh menghadapi bencana. Hal ini menurutnya untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan akibat banjir.
Pada kesempatan itu Illiza mengatakan pada Pekan lalu kota Banda Aceh diundang untuk melakukan presentasi terkait pengurangan risiko bencana pada konferensi PBB di Sendai Jepang.
Sementara itu Kabid sumber daya air dinas PU kota Banda Aceh Elvi zulviani mengatakan pelatihan manajemen risiko banjir berlangsung dari tanggal 23-25 Maret di 2015 diikuti 30 pserta yang terdiri dari perwakilan citynet, SKPD di kota Banda Aceh dan sejumlah kabupaten/kota di provinsi Aceh dan akademisi. Pelatihan ini diharapkan bisa mencarikan solusi untuk menangani masalah banjir.