Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) provinsi Aceh menganjurkan petani di provinsi Aceh untuk menggunakan sistem tanam legowo 2 : 1 guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Dengan sistem ini produksi hasil pertanian jauh lebih tinggi daripada model biasa.
Kepala BPTP Aceh Basri Abakar menyebutkan dengan sistem tanam legowo 2: 1 hasilnya lebih maksimal, yaitu mencapai 7-8 ton perhektar, sedangkan dengan sistem biasa hanya menghasilkan 4,6-5,5 ton perhektar.
Menurut Basri saat ini baru sekitar 30 persen petani yang menggunakan sistem tanam jenis ini, menurut Basri masih minimnya penggunaan sistem ini dikarenakan berbagai persoalan seperti penggunaan peralatan berupa alat caplak roda. Oleh karena itu pihaknya berharap agar disediakan minimal dua alat caplak oleh dinas pertanian untuk setiap BPP ditingkat kecamatan.
”Dari segi teknologi kita koordinasi dengan penyuluh dilapangan agar gencar sosialisasi kep petani agar mempebanyak sistem ini, mungkin sekarang baru 30 persen, nanti musim tanam berikutnya bersama penyuluh dilapangan mereka akan meningkatkan luas tanam dengan sistem tanam 2 : 1 ini,” lanjutnya.
Basri menyebutkan saat ini sistem tanam legowo sudah mulai banyak diterapkan di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireun dan Aceh Barat Daya.
Basri menambahkan disamping tekonologi yang digunakan, untuk peningkatan produktivitas juga harus didukung oleh bibit yang digunakan serta pemupukan. Khusus untuk benih, pihaknya tetap menganjurkan benih unggul seperti inpari 16, ciherang dan mekonggang.