Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Barat Daya menyerahkan 44 traktor tangan atau hand tracktor kepada petani, Rabu (11/02). Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Asisten II Sekretariat Daerah Aceh Barat Daya M Nafis A Manaf mewakili Bupati Jufri Hasanuddin kepada perwakilan kelompok tani.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Barat Daya Maswadi mengatakan ke-44 traktor tangan itu bantuan dari APBN. Ia berharap hand traktor itu digunakan sesuai keperluan. “Jangan gunakan selain untuk keperluan bertani. Karena ini demi menunjang target swasembada pangan yang telah dicanangkan secara nasional,” ujar Maswadi.
Sementara itu kepada kelompok tani yang belum mendapatkan traktor, boleh meminjam kepada kelompok lain dengan catatan ada kesepakatan tertulis di antara kedua pihak. “Dinas hanya mengawasi, selama antarkelompok saling sepakat untuk meminjam itu boleh dilakukan kalau memang traktor sudah selesai dipakai menggarap lahan,” ujarnya.
Setelah traktor dari APBN, Dinas Pertanian Aceh Barat Daya nantinya juga akan memberikan bantuan tujuh hand tracktor dan enam mesin pompa air untuk kelompok tani yang belum memilikinya. Bantuan untuk dua jenis alat ini dananya berasal dari Migas (Dana Otsus) dan barangnya disalurkan oleh provinsi.
Selain traktor, Dinas Pertanian Aceh Barat Daya juga melakukan beberapa kiat untuk meningkatkan produksi komoditi demi membantu tercapainya program swasembada pangan nasional tiga tahun ke depan. Komoditi yang akan ditingkatkan produksinya adalah padi, jagung dan kedelai.
“Langkah-langkah yang kita lakukan antara lain memperbaiki saluran irigasi tersier dan skunder. Selain itu, full mekanisasi, artinya, semua dilakukan dengan mesin bukan lagi dengan tenaga hewan atau manusia sejak tanam hingga pascapanen,” ujar Maswadi.
Dinas Pertanian juga terus melanjutkan program bantuan benih unggul padi, jagung dan kedelai serta menyediakan pupuk bersubsidi. Pada 2015, lanjut Maswadi, Aceh Barat Daya mendapatkan kuota subsidi pupuk urea 264 ton, ZA 605 ton, NPK Phonska 1.978 ton, SP-36 472 ton dan organik 1.000 ton. Sementara target produksi jagung dilakukan area seluas 15.000 hektare, jagung 500 hektare dan kedelai 1.000 hektare.