Usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Kampus Ma’had Khadimul haramain Asy-Syarifain, Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah bersama Pelaksana Tugas (Plt) Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia serta Wakil Rektor Universitas Islam Muhammad Bin Saud, mewisuda lulusan akademi berbahasa Arab tersebut, di Hermes Palace Hotel, Senin, (15/12/2014).
Dalam sambutan singkatnya, Zaini Abdullah menyampaikan harapannya, agar para siswa memanfaatkan ilmu yang didapat untuk membangun Aceh ke arah yang lebih baik di masa depan.
“Bagi sebagian masyarakat Aceh, mungkin nama perguruan tinggi ini belum terlalu dikenal, karena memang promosinya belum gencar dilakukan. Tapi percayalah, Insya Allah kampus ini nanti akan menjadi salah satu lembaga pendidikan yang diperhitungkan, karena merupakan lembaga pendidikan bahasa Arab yang dibangun atas kerjasama Pemerintah Aceh dan Pemerintah Arab Saudi,” ujar Zaini Abdullah.
Lembaga pendidikan pendidikan berbahasa arab ini sebenarnya telah hadir di Aceh sejak tahun 2007. Bahkan ruang belajar mengajar Ma’had Khadimul haramain Asy-Syarifain, Banda Aceh ini masih menumpang di kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.
“Insya Allah tahun depan, seluruh kegiatan belajar akan dipindahkan ke gedung baru yang lebih megah, berlokasi di Gampong Gani, kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, sekitar 15 km dari lokasi ini (Hermes Hotel-red),” ujar Zaini.
“Dengan hadirnya gedung baru, kita telah membulatkan tekad untuk menghadirkan sebuah perguruan tinggi berbahasa Arab yang terbaik. Saya tidak terlalu berlebihan mengatakan ini, sebab sistem pendidikan di Ma’had Khadimul haramain ini akan mengacu pada sistem pendidikan Arab Saudi. Tenaga pengajarnya juga banyak didatangkan dari Arab Saudi. Karena itu, sungguh sangat beruntung anak-anak kami yang bisa belajar di kampus ini.”
Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga menyampaikan ucapan selamat atas prestasi yang telah dicapai oleh parawisudawan. Gubernur juga berpesan bahwa wisuda adalah rangkaian awal dari sebuah proses belajardan bukan merupakan titik akhir.
“Perjuangan menimba ilmu masih terus berlangsung, karena itu, jangan cepat berpuas diri. Peluang untuk berprestasi sudah membentang di depan mata. Raih peluang itu dengan sebaik-baiknya. Saya yakin, dengan kemampuan bahasa Arab yang telah kalian pelajari, kalian akan mampu menorehkan prestasi yang labih baik di masa depan.”
Di kampus ini, selain mendapatkan pendidikan berkualitas, para mahasiswa tidak akan dipungut biaya. Karena kehadiran Ma’had Khadimul haramain Asy-Syarifain di Aceh ini, didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Sebagaimana diketahui, Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional yang digunakan di 22 negara di dunia. Bahasa Arab merupakan satu dari enam bahasa resmi yang diakui PBB. Ada sebanyak 422 juta penduduk dunia yang menggunakan bahasa Arab dalam pergaulan sehari-hari. Selain itu, sebanyak 1,5 miliar umat Islam di dunia membutuhkan bahasa Arab.
Begitu pentingnya bahasa ini, sehingga UNESCO sebagai salah satu badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan setiap 18 Desember sebagai Hari Internasional Bahasa Arab. Ke depan, sehubungan dengan pengaruh globalisasi yang menghilangkan sekat-sekat antar bangsa, penguasaan bahasa internasional menjadi hal yang tak terelakkan.
Kebutuhan bahasa arab ini tidak hanya dalam urusan agama, tapi juga dalam dinamika politik, diplomasi internasional, pendidikan dan di dunia usaha. Ekspansi usaha investor Arab saat ini telah berkembang hampir di seluruh penjuru dunia.
“Dalam bidang agama, saya kira tidak perlu dijelaskan lagi betapa pentingnya bahasa Arab dalam syiar Islam. Terlebih di Aceh, sebagai satu-satunya daerah yang menerapkan Syariat Islam di Indonesia. Dengan kondisi itu, sudah pasti tenaga skill di bidang bahasa Arab sangat kita butuhkan,” ujar Gubernur.
Masalah yang dihadapi Aceh saat ini adalah minimnya cendekiawan yang ahli berbahasa Arab. Hal ini tentu berbeda dengan para ahli Bahasa Inggris yang sangat mudah ditemukan di Aceh. Oleh karena itu, gubernur menyatakan bahwa kehadiran Ma’had Khadimul haramain Asy-Syarifain ini merupakan berkah yang tak terhingga bagi Aceh.
“Itu sebabnya saya yakin, tak lama lagi akademi ini akan menjadi salah satu perguruan tinggi favorit di Aceh, bahkan di Indonesia. Anak-anak kami yang mendapat kesempatan belajar di kampus ini, harus benar-benar memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Belajarlah dengan serius, galilah ilmu sebanyak-banyaknya, praktikkan pengetahuan itu dalam percakapan sehari-hari. Dengan begitu, kalian pasti akan menjadi sarjana bahasa Arab yang berkualitas,” pungkas Gubernur.