Kebakaran merupakan bencana kedua terbesar di kota Banda Aceh, oleh karena itu masyarakat diminta untuk lebih tanggap dan waspada,salah satunya dengan memfasilitasi setiap bangunan dengan racun api.
Bahkan untuk perkantoran yang bangunan lebih luas diharapkan untuk menempatkan racun api lebih banyak.
Hal demikian dikatakan walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Jamal pada sosialisasi Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) aparatur pemerintah Aceh dan kota Banda Aceh, Selasa (02/12).
Illiza berharap sosialisasi itu bisa meningkatkan kesadaran dari institusi pemerintah untuk penggunaan racun api disetiap bangunan pemerintahan.
Illiza mengatakan kebutuhan dari racun api setiap tahunnya tidak terlihat pembelian yang signifikan, padahal menurutnya racun api menjadi sebagai salah satu usaha pencegahan dari kebakaran.
“Karena memang kebakaran ini menjadi bencana kedua terbesar, karena memang sangat rawan, sumber apinya macam-macam, mau dari listrik, lilin, rokok dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu terkait dengan jumlah armada pemadam kebakaran, Illiza mengatakan saat ini Banda Aceh memiliki 11 armada. Menurutnya dengan jumlah armada yang dimiliki, BPBD kota Banda Aceh tidak hanya melayani warga kota Banda Aceh, akan tetapi juga sebagian dari Aceh Besar.