Setidaknya peserta dari 17 negara berpartisipasi pada kegiatan konfrensi internasional ICAIOS yang ke 5 di Aceh, 12-19 November 2014.
Peserta dari 17 negara itu masing-masing Indonesia, Jepang, Singapura, Australia, Thailand, Srilanka, India, Mnyanmar, Filipina, Portugal , Bangladesh, Selandia Baru, Swedia, Canada, Malaysia, Inggris dan Amerika Serikat.
Hal demikian dikatakan direktur International Conference On Aceh And Indian Ocean Studie Conflict (ICAIOS) Saiful Mahdi di Banda Aceh.
Saiful Mahdi menyebutkan pelaksanaan konfrensi Icaios tahun ini dilaksanakan sebagai bagian dari peringatan tiga momen penting di Aceh, masing-masing peringatan 10 tahun tsunami, 9 tahun perdamaian Aceh dan perubahan status IAIN Ar-Raniry menjadi UIN Ar-Raniry.
“Makanya fokus dari makalah-makalah yang masuk ini berkaitan dengan tiga hal itu”lanjutnya.
Saiful Mahdi menyebutkan kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat dan mahasiswa Aceh untuk belajar dari para ahli yang berasal dari berbagai negara di dunia. Bahkan sebagian dari ahli yang datang merupakan ahli-ahli tentang Aceh.
“seperti Anthony Reid, dia adalah seorang professor yang paling banyak tau tentang sejarah Aceh, bahkan mengalahkan ahli-ahli sejarah Aceh lainnya, hal itu terlihat dari jumlah bukunya tentang Aceh”ujarnya.