Angka Kemiskinan Aceh Turun, Rekor Penurunan Tertinggi di Sumatera

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat angka kemiskinan di provinsi tersebut turun menjadi 12,64% pada September 2024, menurun 1,59 poin dari 14,23% pada Maret 2024. Meski demikian, Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, mengingatkan bahwa masih terdapat sekitar 718.960 orang yang berada dalam kategori miskin dan perlu mendapat perhatian serius.

“Penurunan ini terutama terjadi di desa dibandingkan dengan perkotaan, menunjukkan bahwa program pengentasan kemiskinan di Aceh mulai tepat sasaran pada keluarga miskin,” ujar Ahmadriswan dalam wawancara program Selebrasi Pagi di Radio Antero FM, Kamis 16 Januari 2025.

Namun, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Banda Aceh, Dr. Aliasuddin, menyoroti bahwa penurunan tersebut perlu dikaji lebih dalam. Menurutnya, ada kemungkinan angka tersebut dipengaruhi oleh penyesuaian standar kemiskinan, bukan karena jumlah penduduk miskin yang benar-benar berkurang. Ia juga menyoroti bahwa meskipun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh mengalami peningkatan, terutama di sektor pendidikan, hal itu belum berdampak signifikan pada ketimpangan ekonomi. Aliasuddin menilai bahwa orang kaya semakin kaya, sementara masyarakat miskin masih menghadapi tantangan ekonomi yang berat.

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan untuk Aceh, Safuadi, turut menegaskan bahwa meskipun data statistik menunjukkan penurunan kemiskinan, pendapatan riil masyarakat belum mengalami peningkatan signifikan. Menurutnya, Aceh yang masih mengandalkan sektor pertanian dan perikanan belum mampu memaksimalkan potensi dengan minimnya pengolahan produk di daerah tersebut. Akibatnya, potensi nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja belum optimal, menyebabkan banyak generasi muda Aceh terpaksa merantau ke luar daerah untuk mencari pekerjaan.

Aliasuddin juga menambahkan bahwa dana desa sebenarnya telah memiliki alokasi untuk kegiatan ekonomi produktif, namun hanya sebagian kecil yang benar-benar dimanfaatkan sesuai tujuan awal.

Ahmadriswan menjelaskan bahwa strategi pengentasan kemiskinan yang diterapkan BPS meliputi pengurangan beban pengeluaran rumah tangga miskin dalam jangka pendek, peningkatan pendapatan rumah tangga dalam jangka menengah, dan fokus pada keluarga miskin dalam jangka panjang.

Aliasuddin menekankan bahwa upaya penurunan angka kemiskinan harus disertai dengan peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja yang layak, serta program yang komprehensif. Ia mengingatkan bahwa program pengentasan kemiskinan tidak boleh hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, melainkan harus mencakup pelatihan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi agar masyarakat dapat mandiri secara finansial.

Senada dengan itu, Safuadi menilai bahwa strategi yang dapat diterapkan meliputi menciptakan pasar untuk produk lokal, membangun fasilitas dasar di desa, meningkatkan program pendidikan dan pelatihan, serta memastikan bantuan sosial tersalurkan dengan tepat sasaran. Ia meyakini bahwa jika langkah-langkah tersebut dilakukan secara konsisten, kemiskinan di Aceh dapat terus ditekan dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

BPS Aceh mencatat bahwa jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebanyak 718.960 orang, turun 85.570 orang dari 804.530 orang pada Maret 2024. Penurunan ini tercatat sebagai yang tertinggi di Sumatera dan peringkat ketiga secara nasional.(Nurul Ali)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads