Capaian pemberian imuniasi bagi anak-anak di Aceh dinilai masih cukup rendah. Hingga Agustus 2014, capaian imunisasi di Aceh masih 35 persen. Hal itu bahkan jauh dari target rata-rata nasional.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, M Yani menyebutkan, capaian pemberian imunisasi tiap provinsi mestinya harus di atas 80 persen. Sebab, imunisasi sangat penting untuk tumbuh kembang anak, agar terhindar dari sejumlah penyakit.
“Karena itu perlu ada peningkatan cara pendekatan dan strategi komunikasi dengan lebih baik kepada masyarakat,” kata M Yani, saat membuka Pelatihan Cold Chain Inventory dan Workshop Diseminasi Strategi Nasional Komunikasi Imunisasi, yang digelar, di Banda Aceh, dari tanggal 28-30 Oktober 2014.
Menurut M Yani, dalam beberapa tahun terakhir angka capaian imunisasi di Aceh tidak sampai 70 persen. Pemahaman yang salah dari masyarakat, dan adanya isu tertentu membuat program imunisasi di Aceh kurang berjalan dengan baik. Karena itu, kata dia, dibutuhkan strategi yang lebih baik untuk meningkatkan angka capain imunisasi di Aceh.
“Faktor peralatan vaksinasi dan cara komunikasi yang masih kurang antara petugas dan masyarakat juga menjadi masalah yang harus diperbaiki,” ujarnya.
Selain faktor komunikasi, Kepala Dinas Kesehatan Aceh menyebutkan pengelolaan vaksin yang tidak baik juga menjadi kendala tersendiri dalam program imuniasi ini. Sebab jika vaksin imunisasi tidak terawat dengan baik, maka akan menimbulkan risiko yang lebih besar.
Karena itu, Dinas Kesehatan Aceh bekerjasama dengan Unicef menggelar pelatihan Cold Chain atau pelatihan perawatan vaksin serta Workshop strategi Komunikasi Imunisasi, untuk tenaga medis dari 23 Kabupaten/Kota di Aceh. Lewat Pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam meningkatkan angka capaian imuniasi.
“Para peserta yang mendapat pelatihan ini nantinya akan melakukan survey kelayakan sejumalah peralatan penyimpanan vaksin yang tersebar di seluruh Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Aceh.” ujarnya.
Kepala Perwakilan Unicef di Aceh, Umar Bin Abdul Aziz menyebutkan, rendahnya capain imunisasi di Aceh juga disebabkan karena kurangnya pelibatan tokoh masyarakat untuk mengkampanyekan imunisasi. Karena itu tenaga kesehatan perlu melakukan pendekatan yang lebih baik untuk dapat meningkatkan minat masyarakat mengimunisasi anak-anak mereka, “Kita berharap lewat pelatihan strategi komunikasi imunisas ini, ke depan target capaian imunisasi di Aceh dapat lebih baik”pungkasnya.