Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Fadel Muhammad, menyatakan komitmennya guna mengatasi dan memakmurkan kekayaan laut Aceh dengan cara menaikkan alokasi anggaran di sektor perikanan dan kelautan pada 2011 mendatang, guna mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat setempat.
Fadel menjelaskan untuk tahun 2010 ini Provinsi Aceh mendapatkan anggaran sebesar Rp 90 miliar, dana itu untuk berbagai pos baik pengembangan budidaya perikanan dan pembangunan berbagai infrastruktur pendukung bidang tersebut.
“Jumlah itu akan kami upayakan untuk ditambah pada tahun depan, guna mendukung berbagai sektor perikanan dan keluatan yang peluangnya masih sangat besar disini,” ungkapnya.
Lebih lanjut Fadel belum bisa memastikan berapa jumlah anggaran yang akan ditambahkan pada tahun depan untuk sektor kelautan dan perikanan di Aceh, karena pihaknya harus memperhitungkan lebih lanjut, sesuai kebutuhan Aceh kedepan. Karena itu, peningkatan penerimaan anggaran tersebut merupakan langkah serius untuk menjadi Indonesia dan Aceh khususnya sebagai daerah penghasil ikan terbesar di dunia pada 2015.
“Pemanfaatan potensi yang dimiliki di berbagai daerah memungkinkan untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar, karena luas laut dan teluk yang dimiliki begitu besar,” jelasnya.
Menurutnya, sektor budidaya air payau, keramba jaring apung dan berbagai jenis budidaya lainnya, masih memiliki potensi besar untuk terus diperhatikan dan diberikan dukungan dana.
Dalam kesempatan itu, Fadel berkenan menyerahkan bantuan bibit udang ikan dan rumput laut bagi tiga kabupaten. Kabupaten Bireuen menerima bantuan 400.000 ekor udang windu, 3.000 ekor nener Bandeng dan 50 kilogram rumput laut. Kabupaten Pidie dan Aceh Jaya mendapatkan 300.000 ekor udang windu, 3.000 ekor nener Bandeng dan 50 kilogram rumput laut.
Gubernur Irwandi Yusuf, juga mengakui Aceh memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar, namun diperkirakan 50 persen belum dapat dimanfaatkan. Dikatakan, tingkat pemanfaatan lahan perikanan budidaya sudah mencapai 72,28 persen atau sebesar 48.469 ha dari potensi lahan perikanan budidaya sebesar 67.055 HA yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh. (im)