Pemberitaan salah satu media lokal terkait kehidupan seorang janda di gubuk reot bersama seorang anaknya di gampoeng Hasan Kumbang kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya menimbulkan simpati gubernur Aceh Zaini Abdullah.
Meskipun tidak masuk dalam jadwal kunjungan kerjanya kesejumlah daerah dipantai utara Aceh, Zaini menyempatkan diri untuk mengunjungi Nurliah dan anaknya Irhamna, Senin (22/09).
Pada kesempatan itu gubernur Aceh meminta keuchik gampoeng setempat untuk mencarikan sepetak tanah untuk dibangunkan rumah bantuan layak huni kepada keluarga yang sudah menempati gubuk yang sangat tidak layak selama 14 tahun itu.
“Kita harap keuchik membantu untuk mencari sepetak tanah, karena syarat membangun rumah layak huni harus ada tanaha dulu, karena tadi kita dengar yang bersangkutan tidak ada tanah, mereka masih tinggal diatas tanah orang lain”lanjutnya.
Sementara itu Nurliah mengaku sudah tinggal di gubuk itu selama 14 tahun bersama anaknya.
Kepala dinas Cipta Karya Hasanuddin menyebutkan pembangunan rumah tersebut baru bisa dilaksanakan pada tahun 2015, dengan syarat Nurliah sudah memiliki tanah untuk didirikan rumah.
Pantauan wartawan dilokasi, bangunan reot milik Nurliah nyaris tidak berbentuk sebuah rumah, melainkan hanya sebuah gubuk yang berdinding pelepah dan beratapkan rumbia, atapnya pun tidak menutupi seluruh bagian rumah.