Anggota DPR Aceh, Tgk H Irawan Abdullah, kembali mengingat pemerintah Aceh melalui Ketua DPR Aceh terkait akses jalan dari Cot Irie di Kecamatan Krueng Barona Jaya menuju ke Limpok, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar.
Dimana pembangunan ruas jalan yang menghubungkan dua Kecamatan tersebut, hingga saat ini belum juga dikerjakan. Padahal sebelumnya jalan yang ramai digunakan masyarakat dan mahasiswa tersebut sudah dijanjikan oleh pihak terkait akan dibangun dengan menggunakan dana Instruksi Presiden (Inpres).
“Karena kita saat ini sudah mulai membahas anggaran khususnya untuk tahun 2024, saya kembali mengingatkan apa yang sudah saya sampaikan sebelumnya berkaitan dengan bantuan dana Inpres terhadap pembangunan jalan dari Cot Irie ke Limpok tersebut,” kata Tgk Irawan dalam Rapat Paripurna penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (RAPBA) 2024, Rabu (13/9/2023).
Wakil Ketua F-PKS DPR Aceh itu mengatakan pihak Dinas PUPR juga sudah pernah menjanjikan jalan tersebut akan di bangun dengan bersumber melalui dana Inpres dari Satker Balai Wilayah.
“Namun yang kami khawatirkan, jika pembangunan ini tidak di pantau, jangan sampai dana yang banyak pada program Inpres di Satker Balai Wilayah, tetapi untuk jalan tersebut tidak masuk dalam dana Inpres itu. Malah kita tidak menganggarkan dana untuk jalan tersebut di APBA 2024,” kata Tgk Irawan.
Tgk Irawan menjelaskan untuk diketahui sudah beberapa kali anggota DPRA mengingatkan tentang perlunya perbaikan jalan hubung tersebut.
“Bahkan senjak dilantik 2019, saya secara pribadi bersama anggota DPRK dapil setempat, Zulfikar Aziz dari PKS sudah terjun langsung ke lokasi dan mengingatkan pemerintah pada saat itu. Tetapi yang ada hanya timbunan beberapa dum truk kerikil saja khususnya tempat yang berlobang,” kata Tgk Irawan.
Ia menjelaskan dikarenakan kondisi jalan dari Cot Irie ke Limpok yang masih rusak tersebut tidak pernah diperbaiki, maka masyarakat puin sudah menggunakan alternatif jalan lainnya yaitu dari Cot Irie ke Lamreung.
“Akan tetapi sekarang kondisi jalan tersebut juga sudah mulai hancur karena rutinitas penggunaannya begitu besar (sering). Karena dilewati juga oleh mobil berbadan besar,” kata Tgk Irawan.
Ia juga berharap dengan kondisi tersebut jangan sampai kedua jalur jalan itu dapat menghambat akses masyarakat, baik menuju kampus di Darussalam atau dari satu wilayah ke wilayah lainnya khususnya antara Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Saya kembali mengingatkan ini agar jangan sampai nantinya dari pihak SKPA yang menangani tugas tersebut lalai terhadap apa yang dijanjikan, bahwa jalan tersebut akan dibangun dengan dana Inpres. Mohon juga ini dapat diingatkan oleh pemerintah Aceh melalui Asisten I kepada SKPA terkait,” pungkasnya.