Pemko Banda Aceh bakal mengganjar bonus kepada petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup Keindahan dan Kebersihan Kota (DLHK3) karena Banda Aceh berhasil mendapatkan penghargaan Adipura Tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq pada acara penyambutan Piala Adipura di Taman Bustanussalatin (Taman Sari), Rabu (1/3/2023).
Bakri Siddiq mengatakan pemberian bonus kepada petugas kebersihan untuk memotivasi mereka yang telah bekerja keras menjalankan tugas membersihkan kota.
“Saya sudah sampaikan, ini juga hasil kerja keras petugas kebersihan. Mereka bekerja sejak subuh. Selesai shalat subuh saya sering memantau, mereka mulai bekerja menyapu jalan, membersihkan kota saat hari masih gelap. Kita apresiasi untuk tahun ini kita berikan bonus. Jangan dilihat besarnya, tapi ini bentuk perhatian kita kepada petugas,” kata Bakri.
Ia mengungkapkan, bonus yang dikucurkan sesuai dengan kemampuan daerah, yakni Rp889 juta.
“Tadi saya sampaikan, sesuai dengan kemampuan daerah kita berikan Rp889 juta. Angka delapan ini kalau kita beri nilai sudah nilai A ini. Kemudian sembilan sudah mendekati sempurna, mudah-mudahan ke depan Banda Aceh dapat Adipura Kencana yang bisa bersaing dengan kota metropolitan, seperti Surabaya yang mendapatkan Adipura Kencana,” harap Bakri.
Ia berharap, untuk ke depannya seluruh stakeholder akan bahu membahu bersama warga menjaga Banda Aceh semakin bersih, indah dan nyaman.
Dalam kesempatan ini, Bakri Siddiq tak lupa mengimbau seluruh warga untuk meningkatkan partisipasi dalam rangka menjaga kota tetap bersih.
“Kita harap partisipasi masyarakat semakin meningkat, terutama ya, di lingkungan masing-masing. Mungkin mengangkut sampah tugasnya petugas, namun alangkah baiknya masyarakat meningkatkan partisipasi, minimal membersihkan sampah, memilah dan membuang ke tempat-tempat yang telah disediakan,” pinta Bakri Siddiq.
Kepala DLHK3: Piala Adipura Milik Masyarakat Kota
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Hamdani Basyah menyebutkan Adipura ini bukan milik kami, bukan juga milik Pemko, tapi milik masyarakat Kota Banda Aceh.
Hamdani kemudian menyampaikan, Piala Adipura berhasil didapatkan karena kebersihan Banda Aceh bukan hanya karena kerja-kerja petugas DLHK3 saja, tapi juga karena adanya partisipasi masyarakat kota hingga Banda Aceh selalu bersih, indah dan nyaman.
“Alhamdulillah, hasil penilaian menunjukkan Banda Aceh layak mendapatkan piala Adipura ke 10 kalinya. Selamat untuk kita semua,” kata Hamdani disambut tepuk tangan ribuan warga yang hadir di Taman Sari.
“Terimakasih yang tak terhingga untuk seluruh masyarakat kota, para petugas kebersihan dan seluruh stakeholder yang telah bersama-sama bahu membahu menjalankan tugas sesuai tupoksi masing-masing hingga kita kembali meraih Adipura,” tambah Hamdani.
Dalam kesempatan ini, Hamdani menyampaikan sebenarnya penilaian Adipura kali merupakan yang terberat. Karena, lanjut Hamdani indikator penilaiannya bukan hanya sebatas melihat kebersihan kota saja, namun juga dituntut memiliki sistem managemen pengelolaan lingkungan yang terencana, terdata dan terdokumentasi dengan baik.
Ia juga menyebutkan, hasil penilaian menunjukkan adanya perubahan perilaku masyarakat yang semakin hari semakin peduli terhadap lingkungan.
Indikasinya terlihat dari partisipasi elemen masyarakat yang ikut terlibat dalam sejumlah program kebersihan, seperti kehadiran Gampong ProKlim, Sekolah Adiwiyata, Kemitraan Lembaga Kemasyarakatan Peduli Lingkungan Hidup dan
sinergisitas antar OPD yang sangat mendukung pelaksanaan program lingkungan hidup di Kota
Banda Aceh.