Arena Sabang Fair dipastikan akan menjadi magnet bagi masyarakat Sabang dan sekitarnya. Malam nanti, puncak penobatan Duta Wisata Aceh 2014 yang diperebutkan oleh 23 pasangan yang berasal dari 23 kabupaten/kota se-Aceh, akan digelar di kawasan itu, Sabtu (30/8/2014).
Rangkaian proses pemilihan sudah berlangsung sejak tanggal 27 Agustus lalu. Para peserta telah menghadapi rangkaian penilaian dari dewan juri yang terdiri dari pakar professional dan akademisi. Pada penilaian bidang agama dan budaya para peserta akan berhadapan dengan Guru Besar UIN Ar- Raniry Prof. Dr. Hasbi Amiruddin, MA.
Sedangkan, Drs. Muchtar Machmud, MBA, yang saat ini menjabat sebagai Direktur AKPAR Muhammadiyah Aceh, akan menilai bidang Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif. Selanjutnya ada Drs. Arifin Syama’un, M. Ed, Direktur Stikip An-Nur Banda Aceh ini akan menguji kemampuan Bahasa Inggris para peserta. Penguji terakhir adalah Dra. Psi. Nurjannah Nitura, konsultan psikologi dari Yayasan Psikodista Banda Aceh itu akan menilai kepribadian para peserta.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Melalui Pemilihan Duta Wisata Aceh Kita Bina Generasi Muda untuk Melestarikan dan Mempromosikan Daya Tarik Wisata Aceh’ itu rencananya.
Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menjelaskan, acara malam puncak penobatan akan dihadiri oleh Kadisbudpar Aceh Reza Fahlevi dan seluruh Kadisbudpar Kabupaten/kota.
“Beberapa Ibu (Istri-red) Bupati dari beberapa kabupaten terlihat sudah berada di Sabang. Namun untuk kehadiran baru bisa kita pastikan nanti malam, saat buku tamu telah terisi,” terang Rasyidah M Dallah.
Rasyidah menambahkan, malam penobatan dan penutupan DutaWisata Aceh 2014 akan dilakukan oleh Gubernur Aceh yang diwakili oleh Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam.
Pemilihan Duta Wisata Aceh 2014 adalah ajang kedelapan dan merupakan even pertama yang digelar di luar Pusat Pemerintahan Aceh, “Ini merupakan kali pertama Pemilihan Duta Wisata yang digelar diluar Aceh, sebelumnya selalu digelar di Banda Aceh. Hal ini adalah atas permintaan Wali Kota Sabang secara langsung. Kedepannya mungkin saja even ini akan digelar di kabupaten atau kota lainnya,” tambah Rasyidah
Ajang tahunan ini merupakan bagian dari pembangunan dunia pariwisata serta pelestarian nilai-nilai seni dan budaya. Penilaian kepada para peserta senantiasa menitikberatkan kepada perpaduan berbagai aspek pengetahuan, di antaranya penguasaan bahasa dan pengembangan diri.