Aksi 30-an mahasiswa yang menolak kedatangan Bill Clinton, mantan Presiden Amerika Serikat, dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian.
Aksi di Bundaran Simpang Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Sabtu, tersebut dibubarkan polisi karena mahasiswa tidak mengantongi izin.
“Mana izin kalian, mana izin kalian. Bubar, bubar. Pergi saja ke Masjid Raya untuk berdoa. Ngapain kalian di sini,” teriak seorang polisi berpakaian preman.
Pembubaran massa tersebut menimbulkan bentrok antara polisi dan 30-an mahasiswa. Sempat terjadi tarik menarik antara mahasiswa dengan sejumlah polisi.
Akhirnya massa mahasiswa mengalah, mereka membubarkan diri. Namun, massa mahasiswa tidak meninggalkan bundaran tersebut, mereka hanya bergeser sekitar seratus meter dari tempat aksi semula.
M Reza Fahlevi, koordinator aksi, mengatakan, aksi yang mereka gelar untuk menolak kedatangan Bill Clinton ke Aceh, karena mantan Presiden AS tersebut bersekutu dengan Israel.
“Bill Clinton ke Aceh dalam rangka misi kemanusiaan. Kalau misi kemanusiaan, seharusnya dia ke Palestina melihat kekejaman Israel, bukan ke Aceh,” tegasnya.
Menurut dia, alasan izin tidak seperti yang diminta polisi hanya dibuat-buat saja. Padahal, pihaknya sudah berkoordinasi dengan oknum polisi menyangkut dengan aksi ini.
“Kami tegaskan kami menolak kedatangan Bill Clinton ke Aceh. Kalau Pemerintah Aceh menerima kedatangannya, berarti Pemerintah Aceh munafik,” kata M Reza Fahlevi.