Gubernur Aceh Zaini Abdullah didampingi Bupati Aceh Timur Hasballah M Thaib atau akrap di sapa Rocky, meninjau rumah Abrasi di Desa Kuala Puntong (Kuala Teupien Jareng) Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur, Sabtu (12/7/2014).
Gubernur juga berdialog langsung dengan pemilik rumah yang terkena abrasi yaitu Zulkifli Ismail (Raja Ubiet) dan Hanafiah Hamid. Kedua rumah itu direncanakan akan bongkar, mengingat setengah dari pondasi rumah tidak dapat digunakan lagi karena diterjang ombak.
Turut mendampingi Gubernur Zaini antara lain, Kepala BP2A Taqwallah, Kadis Sosial Aceh Bukhari Ak, Kadistan Aceh, Kepala Biro Umum Setda Aceh Mustafa, Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Murthalamuddin dan sejumlah pejabat lingkup Pemerintahan Aceh lainnya. Hadir juga unsur Muspida Aceh Timur.
Abrasi pantai Desa Kuala Puntong Idi Rayeuk ini, selain sebelas unit rumah warga hancur, beberapa unit rumah lainnya juga terancam ambruk akibat dikikis ombak. Beberapa rumah dan kebun warga yang terletak persis di desa itu juga hancur diterjang ombak pasang. Sementara, tebing penahan ombak hanya beberapa meter yang tersedia, (dibangun oleh BRR masa tsunami), sedangkan yang dibangun oleh pemerintah daerah sudah dalam kondisi roboh.
Tidak bisa digunakan lagi.
Merespon kondisi lapangan, Gubernur Aceh menyatakan akan berupaya mencari solusi segera.”Pemerintah Aceh akan berupaya membangun tebing penahan ombak yang kokoh, masyarakat yang terkena imbas juga akan kita bantu,” ujarnya.
Pemerintah Aceh, lanjut Zaini, akan menangani persoalan ini dengan sebaik-baik, dan ia langsung menugaskan dinas terkait untuk melakukan pemetaan kebutuhan riil. Gubernur Zaini sedikit kecewa melihat kondisi pembangunan Tebing penahan ombak desa Kuala Puntong yang menurutnya dikerjakan asal-asalan.
“Ini tidak boleh terjadi lagi, konstruksinya sangat jelek, rekanannya asal-asalan mengerjakan pekerjaannya,” tegasnya.
Bupati Aceh Timur Hasballah mengatakan langkah awal dari tindak lanjut penanggulangan bencana yang sangat parah itu sudah diresponnya. Selain bantuan darurat, pihaknya juga telah mengusulkan anggaran kepada Pemerintah Pusat untuk dibangun rumah yang terkena abrasi tersebut.
“Pengajuan anggaran tersebut diusulkan ke pemerintah pusat, termasuk untuk membangun tanggul pemecah ombak di Desa Kuala Puntong,” tukasnya.
Secara teknis, lanjutnya, BNPB sudah turun ke lokasi untuk menghitung Rincian Anggaran Perencanaan (RAP) pembangunan batu pemecah ombak sepanjang pesisir Kuala ini. Pihaknya, tambah Bupati juga memohon alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2015.