Untuk menambah kenyamanan dalam beribadah sekaligus menjadikan Masjid Raya sebagai Icon Internasional, Pemerintah Aceh merencanakan perluasan infrastruktur masjid bernuansa Masjid Nabawi di Madinah. Salah satunya penambahan payung raksasa di pekarangan masjid Baiturahman berukuran 15 dan 25 meter.
Informasi tersebut disampaikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah saat membuka Rakor pimpinan daerah se-Aceh tentang pengelolaan dan pengembangan masjid raya Baiturahman, Rabu (18/6) di Gedung Serbaguna Setda Aceh.
“Semoga keinginan ini mendapat dukungan dari semua pihak, terutama masyarakat Aceh,” ujar Gubernur.
Untuk jangka pendek dan jangka panjang direncanakan penambahan infrastruktur masjid raya Baiturahman akan menghabiskan dana sebesar 1,1 Trilliun.
Gubernur melanjutkan, dukungan dari para ulama dan cendikiawan Aceh bukan hanya dalam bentuk ide dan gagasan tetapi Pemerintah Aceh sangat berharap adanya peran serta ulama untuk terlibart aktif dan saling bahu membahu menyatukan gerak dan langkah dalam pengelolaan dan pengembangan Masjid Raya kea rah yang lebih baik.
Direncanakan, mesjid kebanggaan Aceh tersebut akan dilengkapi dengan baseman untuk tempat wudhu dan area parkir, selain itu juga akan dilengkapi dengan tempat minum di beberapa sudut strategis Masjid, juga akan ditanam berbagai tumbuhan khas Aceh, seperti Seulangan, Jeumpa dan lain sebagainya.
Bahkan, untuk jangka panjang direncanakan perluasan pekarangan masjid hingga ke bantaran sungai Aceh, lengkap dengan dermaga yang dapat mengantarkan para pengunjung langsung ke masjid raya dengan kapal yang telah disediakan.
Direncanakan juga Masjid Raya dijadikan pusat pendidikan agama, dengan menyediakan sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas. Lokasi untuk sekolah ini terletak di belakang masjid raya kini.
Rencananya juga akan dibangun sebuah gedung untuk pertemuan yang dapat digunakan oleh para ulama dan acara pernikahan,“Semoga keinginan ini dapat terwujud,” harap Gubernur.


