Pemerintah Aceh turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa tenggelamnya kapal yang ditumpangi Warga Aceh di lepas pantai Barat Malaysia, perairan Sungai Air Hitam, Kuala Langat, Rabu dinihari, 18 Juni 2014. Kapal berangkat dari daerah Banting, Kuala Langat, menuju Aceh.
“Kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa tersebut,” ujar Gubernur Aceh, Zaini Abdullah.
Sesaat setelah mendengar musibah tersebut, Gubernur langsung melakukan menelpon Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Malaysia, Herman Prayitno. Gubernur akan terus menerus melakukan koordinasi dengan pihak KBRI.
“Pemerintah Aceh akan menanggung seluruh biaya pemulangan dan pengurusan korban,” ujar Gubernur.
Gubernur juga sudah memerintahkan Kepala Dinas Sosial, Bukhari AKS dan Kepala Badan Penanganan Bencana, Said Rasul, hari ini juga berangkat ke Malaysia dan melakukan penanganan darurat bencana dibawah koordinasi KBRI.
Berdasarkan komunikasi terakhir Gubernur dengan Dubes RI untuk Malaysia, korban selamat sebanyak 61 orang dan penumpang yang meninggal sebanyak 5 orang, dari 97 penumpang kapal naas tersebut. Sampai saat ini, pihak SAR dan polisi masih mencari korban dan pemilik kapal.
Pihak KBRI akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mendapatkan informasi terkini terkait musibah tersebut.