Salman Iqbal – Antero
Pengamat teroris Al – Chaidar menyatakan, Abu Bakar Ba’asir, tidak mungkin terlibat dalam serangkaian pelatihan teroris di Pegunungan Jalin Jantho Aceh Besar Provinsi Aceh. Al – Chaidar mengatakan Jemaah Anshori Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba’asir tidak lagi mengajarkan jihad tetapi lebih kepada dakwah sedangkan yang mengajarkan jihad dipelopori oleh Jemaah Tanzim Qoidahtul Jihad pimpinan Zulkarnaen yang merupakan pecahan dari Jemaah Islamiyah (JI), sehingga pihaknya sangat menyangkan aksi polisi yang menangkap Abu Bakar Baasir tanpa bukti – bukti yang lengkap.
“Abu tidak mungkin terlibat dengan aksi – aksi terorisme selama ini dan setau saya juga tidak ada keterlibatan Abu dalam pelatihan militer teroris di Aceh pada tahun 2009, jadi sangat disayangkan jika polisi menangkap sebelum mengecek langsung kelapangan dari kesaksian – kesaksian orang yang ditangkap sebelumnya” tegasnya.
Al – Chaidar menambahkan kelompok teroris di Indonesia diperkirakan mencapai 35 ribu orang dan didalamnya juga terdapat orang dari berbagai kalangan seperti dokter, pengusaha dan professional lainnya.
Al chaidar mengharapkan polisi untuk mengumpulkan bukti – bukti yang lengkap untuk menangkap Abu Bakar Ba,asir seperti rekaman pembicaraan, surat, atau kurir yang digunakan Abu selama menjalin hubungan dengan Tanzim Qoidatul Jihad di Aceh.
Seperti sebelumnya diberitakan Abu Bakar Ba’asyir, pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah, ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror dengan sangkaan diduga kuat terlibat dalam aktivitas pelatihan militer oleh kelompok teroris di Pegunungan Jalin Janto, Aceh Besar. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang, mengatakan, penangkapan Abu Bakar Ba’asir merupakan hasil penyelidikan serangkaian penangkapan anggota teroris di Aceh sejak Februari 2009 lalu.