Membangun Aceh secara komprehensif haruslah dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai elemen pemangku kepentingan atau stakeholders.
Dengan pola itu akselerasi pembangunan Aceh akan tercapai, karena tidak hanya mengandalkan upaya dari pemerintah, namun juga melibatkan jajaran swasta atau lintas pemangku kepentingan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menanggapi penyampaian tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh, terkait keterlibatan lembaga itu membantu masyarakat dalam berbagai isu, seperti yang disampaikan saat berkunjung ke Meuligoe Gubernur, Selasa, (16/3/2021).
“Membangun itu tidak bisa menerapkan pola superman, atau dengan kekuatan sentral di top managernya. Zaman sekarang itu tak berlaku lagi. Sesuatu hal yang muara akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat, harus dilakukan secara kolaboratif lintas stakeholders,” kata Nova.
Nova juga menyebutkan sejumlah unsur yang memiliki peran penting dalam pembangunan Aceh, selain pemerintah. Sejumlah unsur tersebut antara lain, elemen perguruan tinggi, civil society atau LSM, swasta, dan tokoh masyarakat.
“Lima klaster inilah yang harus kolaboratif,” kata Nova.
Gubernur Aceh itu mencontohkan mega bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 silam. Saat itu Aceh dapat bangkit kembali dari keterpurukan dan kehancuran semua lini secara cepat karena ikut dibantu oleh berbagai elemen, bukan oleh kalangan pemerintah saja.
“Keberadaan civil society sangat dibutuhkan untuk pembangunan Aceh, salah satunya ACT sendiri,”kata Nova seraya menyatakan menyambut baik jika ACT ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh dalam menjalankan programnya untuk membantu dan membangun masyarakat Tanah Rencong.
Wakaf Ekonomi Forum
Sebelumnya, Pjs Kepala Cabang ACT Aceh, Laila Khalida menyampaikan, keberadaan pihaknya di Aceh sejauh ini sudah berumur empat tahun. Selama di Aceh ACT telah melakoni berbagai program kemanusiaan, baik di bidang kebencanaan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.
“Per tahun 2021 sudah lebih 100 ribu masyarakat Aceh yang kita bantu dalam berbagai program,” kata Laila.
Pada tahun 2021 ini, pihaknya juga sedang menggencarkan gerakan sedekah pangan sebagai antisipasi permasalahan kelangkaan pangan di masa pandemi Covid-19.
“Mudah-mudahan hari ini kita bisa mendapatkan dukungan dan informasi terkait apa yang bisa kita kolaborasikan, sehingga ada lebih banyak lagi masyarakat Aceh yang bisa kita sampaikan manfaatnya,”kata Laila.
Dalam kesempatan tersebut, Laila juga menyampaikan agenda besar yang akan dilaksanakan ACT Aceh pada tanggal 1 April 2021 mendatang. Pada tanggal tersebut pihaknya akan menggelar acara Wakaf Ekonomi Forum.
“Kami berharap Pak Gubernur bisa menjadi salah satu pembicara utama atau keynote speaker dalam even kami ini,” ujar Laila.