Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Muhammad Jusuf Kalla melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Aceh Periode 2020 – 2025, di Anjong Mon Mata Pendapa Gubernur Aceh, Selasa, 29 Desember 2020.
Pengurus PMI yang dilantik hari ini merupakan hasil dari musyawarah luar biasa (muslub) 28 Oktober 2020 di mana ketua yang terpilih adalah Murdani Yusuf.
Prosesi pelantikan disaksikan Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah yang hadir mewakili Gubernur Aceh, unsur Forkopimda Aceh, Para Asisten, Staf Ahli Gubernur, Kepala SKPA terkait, Kepala Biro Humas dan Protokol dan Kepala Biro Umum Setda Aceh, serta para Ketua dan Pengurus PMI Kabupaten/Kota se-Aceh.
Jusuf Kalla usai pelantikan berpesan agar PMI Aceh dapat semakin maksimal berkontribusi dalam berbagai aksi di bidang sosial dan kemanusiaan.
“Apalagi di tengah pandemi Covid-19, keberadaan PMI akan sangat membantu dalam melakukan kerja-kerja kemanusiaan,” kata Jusuf Kalla.
Mantan Wakil Presiden itu juga berharap kepengurusan baru PMI Aceh untuk selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar organisasi itu, yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan.
Jusuf Kalla Apresiasi Gerakan Donor Darah ASN Aceh
Jusuf Kalla pada kesempatan itu juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Aceh selama ini terhadap kerja-kerja PMI. Salah satunya adalah upaya pemerintah Aceh menggagas program donor darah rutin para Aparatur Sipil Negara yang terbukti mampu mengatasi keterbatasan stok darah bagi kepentingan medis di Aceh.
Aksi donor darah ASN di lingkup Pemerintah Aceh dimulai sejak akhir Mei 2020 dan hingga kini telah berhasil mengumpulkan 6.393 kantong darah.
“Saya mengajak Gubernur Aceh untuk terus membantu PMI ke depan,” kata Jusuf Kalla.
Pada kesempatan itu Jusuf Kalla juga menonton pemutaran video aksi donor darah massal ASN Aceh. Dalam video itu dijelaskan bahwa aksi donor darah ASN dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemerintah Aceh terhadap upaya mengatasi keterbatasan stok darah di Aceh.
Sementara itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Aceh Taqwallah mengucapkan selamat kepada para pengurus baru Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Periode 2020 – 2025.
Gubernur Nova menjelaskan, kepengurusan PMI Aceh sempat vakum sejak PMI Pusat membekukan kepengurusan PMI Provinsi Aceh pada 9 Oktober 2020 lalu.
Dengan berbagai pertimbangan, kata Nova, untuk mengisi kekosongan pengurus kemudian dibentuk tim Pelaksana Tugas Kepengurusan PMI Provinsi Aceh, sampai terbentuk kepengurusan yang dilantik hari ini.
“Dalam kondisi apapun, kepengurusan PMI tidak boleh kosong. Hal ini menandakan betapa pentingnya organisasi ini di tengah-tengah masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya,” kata Nova dalam sambutan tertulisnya.
Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan, PMI disebut punya peran penting dalam mengemban misi kemanusiaan bagi masyarakat. Organisasi ini juga dikatakan selalu berada di garda terdepan dalam kondisi apapun, misalnya saat bencana alam, membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan, memberikan pelayanan kesehatan dan kegiatan sosial lainnya.
“Keberadaan dan kiprah PMI di Aceh, telah terbukti dalam banyak hal, terutama saat bencana alam seperti banjir, kebakaran, dan bencana alam lainnya. Salah satu contoh, para relawan PMI di Aceh menunjukan solidaritas dan soliditas dalam bekerja untuk kemanusiaan tanpa pamrih saat bencana besar Tsunami melanda Aceh, pada 26 Desember 2004 silam,” sebut Nova.
Nova bercerita, PMI kemudian mengambil momen setiap tanggal 26 Desember sebagai Hari Relawan PMI, yang ditetapkan sejak tahun 2005 silam oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Eksistensi PMI di Aceh, lanjut Nova, tidak hanya terlihat kala musibah Tsunami saja. Sejarah mencatat, organisasi ini menjadi yang terdepan dalam bekerja untuk kemanusiaan di masa konflik Aceh, tanpa melihat latar belakang korban dari kalangan warga maupun dari pihak yang bertikai kala itu.
PMI di Aceh juga disebut terus menunjukkan aktivitasnya sampai saat ini dalam situasi apapun. Salah satu yang menjadi kegiatan mulia sehari-hari organisasi ini, yaitu terus berusaha mengumpulkan darah bagi kebutuhan pasien di rumah sakit, siaga bencana dan turut serta membantu penanganan bencana alam, seperti yang sedang terjadi di beberapa wilayah Aceh.
PMI juga turut serta dalam agenda-agenda pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Aceh. Melakukan sosialisasi, kampanye bersama, menjadi relawan Satgas Penanganan COVID-19, sampai kegiatan sosial untuk membantu mereka yang terjangkit virus tersebut.
Gubernur Komit Mendukung PMI
Dalam sambutannya Nova juga mengatakan, Pemerintah Aceh berkomitmen kuat dalam mendukung keberadaan dan kegiatan PMI. Hal ini telah ditunjukkan sejak lama, Pemerintah Aceh dan PMI terus seiring dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
“Salah satu bentuk dukungan atas kerja-kerja PMI, saya selaku Gubenur Aceh telah menginisiasi aksi donor darah rutin bagi seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Aceh, secara berkala sejak 27 Mei 2020. Aksi ini, telah mampu mengisi kekosongan stok darah di PMI untuk kebutuhan para pasien rumah sakit, di tengah pandemi COVID-19,” kata Nova.
Nova menegaskan, Pemerintah Aceh dan PMI Aceh adalah dua bagian komponen yang tidak terpisahkan, terutama terkait dengan kegiatan sosial, dengan saling mendukung dan membangun koordinasi agar berbagai tugas kerelawanan dan kemanusiaan dapat dijalankan dengan baik.
Pada kesempatan itu Nova juga mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Kerja-kerja melawan virus disebut masih membutuhkan semangat kerelawanan para anggota PMI.
Karenanya, Nova mengajak pengurus baru PMI Aceh, untuk bersatu padu, bahu membahu bekerja memutus mata rantai penyebaran COVID-19