Sebanyak 361 siswa dan santri tahfiz mendapatkan bantuan beasiswa berkelanjutan dari Baitul Mal Aceh (BMA) sebesar Rp 1 juta per bulan. Bantuan untuk para penghafal Alquran itu diberikan oleh BMA selama 18 bulan terhitung mulai dari Juli 2020 hingga Desember 2021.
Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Prof Dr Nazaruddin A Wahid MA, Rabu (23/12/2020) mengatakan program beasiswa berkelanjutan bagi siswa dan santri tahfiz Alquran itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Aceh dari keluarga miskin melalui zakat. Dan memfasilitasi para siswa dan santri dari keluarga miskin untuk meningkatkan kemampuan menghafal Al Quran.
“Selain itu untuk meringankan beban ekonomi bagi keluarga miskin dalam menyediakan kebutuhan pendidikan anak. Yang paling penting adalah mempersiapkan generasi muda Aceh yang mampu memahami dan menghafal Alquran sebagai cikal bakal imam salat dan pemimpin masa depan,” kata Nazaruddin.
Sementara itu Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden mengatakan mekanisme penyalurannya yaitu dengan ditransfer langsung ke rekening masing-masing. Selama tahun 2020, BMA telah menyalurkannya untuk 6 bulan yaitu periode Juli – Desember, dengan total bantuan mencapai Rp2,166 miliar.
Ia menambahkan sasaran utama dari program tersebut adalah para siswa dan santri dari keluarga miskin yang sedang menghafal di dayah tahfiz atau lembaga lainnya yang memiliki program menghafal Alquran.
“Para penerima beasiswa tahfiz itu sebelumnya sudah dilakukan verifikasi administrasi. Selain itu juga dilakukan verifikasi secara faktual yaitu mendatangi langsung lembaga tempat santri tersebut menghafal Alquran serta menguji hafalannya, para penerima bantuan ini memiliki hafalan minimal 5 juz dan maksimal 20 juz” kata Rahmad Raden.
Rahmad Raden berharap melalui program tersebut akan termotivasi para siswa dan santri untuk selalu menjaga serta meningkatkan hafalannya. Juga akan mampu melahirkan para penghafal Al-Quran (huffaz) di Bumi Iskandar Muda ini.
“Selama 18 bulan mendapatkan beasiswa dari BMA, para santri ditargetkan mampu meningkatkan hafalannya sebanyak 10 juz dan hafalannya juga lancar. Dengan demikian kedepannya akan semakin banyak para santri di Aceh yang menjadi penghafal Alquran,” pungkas Rahmad Raden.