Demi mewujudkan pemilu damai di Aceh, Kamis (3/4) Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengadakan pertemuan dengan Wakil Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN), Marsekal Muda TNI Maroef Syamsoeddin beserta Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi, Kajati Aceh Tarmizi, SH, MH dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo di Pendopo Gubernur Aceh.
“Pertemuan ini membahas tentang keinginan kita semua mewujudkan Pemilu Damai di Aceh,” ujar Gubernur.
Gubernur menambahkan, hari pencoblosan sudah di depan mata. Kita semua berharap tidak terjadi lagi peristiwa yang dapat menggangu terwujudkan pemilu damai.
“Mengenai peristiwa yang telah terjadi, pelaku harus ditindak tegas, tidak pandang bulu,” tegasnya.
Pemerintah Aceh juga akan mengadakan zikir dan doa bersama pada 6 April mendatang agar Pemilu damai yang diharapkan semua pihak dapat terwujud.
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas beberapa poin UUPA yang belum tersosialisasi dengan baik, misalnya bendera, hymne dan sebagainya.
“Kita meminta mereka agar mensosialisasi hal ini ke pihak vertikal, tidak hanya ke masyarakat,”lanjutnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua DPRA Hasbi Abdullah mengatakan, kita akan menghadapi pesta demokrasi, “Yang namanya pesta itu tidak berdarah-darah, oleh karena itu para pelaku harus ditindak tegas,” pungkasnya.