Aceh Berpotensi Kembangkan Perkebunan Kelapa Sawit

Provinsi Aceh dinilai memliki potensi besar untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit, khususnya di daerah-daerah pemekaran.

Saat ini luas perkebunan kelapa sawit di provinsi Aceh mencapai 700 ribu hektar yang tersebar di sejumlah kabupaten seperti Nagan Raya, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Aceh Singkil.

Hal demikian diungkapkan sekretaris jendral asosiasi petani kelapa sawit Indonesia (APKASINDO) Asmar Arsyad di Banda Aceh (02/04/2014) pada workshop industri perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan mensejahtrakan.

Asmar mengatakan secara nasional Indoensia memiliki luas lahan kelapa sawit 9 juta hektar dan 3,8 juta hektar diantaranya merupakan perkebunan kelapa sawit milik rakyat. Aceh menurutnya menyumbang 700 ribu hektar. Diakuinya perkebunan kelapa sawit merupakan potensi yang menjanjikan untuk penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan penerimaan ekspor Indonesia.

“Saya fikir disini lahan cukup tersedia, dan cukup potensi untuk dikembangkan, apalagi didaerah pemekaran baru”ujarnya.

Asmar menambahkan perhatian pemerintah terhadap petani kelapa sawit sangat minim, tidak seperti halnya Malaysia yang merupakan negara kedua terbesar penghasil kelapa sawit setelah Indonesia.

Pada kesempatan tersebut Asmar membantah tudingan aktifis lingkungan yang menyebutkan paerkebunan kelapa sawit merusak lingkungan, dan banyak menyerap air, ia menyebutkan semua tudingan itu sama sekali tidak didasari fakta dilapangan.

Selain itu menurut Asmar saat ini Aceh sudah memiliki pabrik kelapa sawit, namun belum memiliki pabrik minyak sawit untuk industri hilir.

Ia menyebutkan masalah keamanan menjadi kendala utama tidak adanya investor yang bersedia membangun pabrik minyak sawit, ia berharap pemerintah Aceh bisa meyakinkan investor bahwa Aceh sudah benar-benar aman sehingga layak dibangun pabrik-pabrik dan industri lain yang akan menyerap banyak tenaga kerja.

Sementara itu akademisi teknik kimia Unsyiah banda Aceh Mahidin A Thaleb mengatakan pengembangan industri kelapa sawit sudah waktunya difokuskan ke industri hilir, menurutnya pengemabnagan industri kelapa sawit  kedepan masih terbuka lebar mengingat kebutuhan kkonsumsi CPO dunia pada tahun 2025 mencapai 41-44 juta ton.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads