Memasuki pertengahan bulan Oktober 2020, kasus penularan virus corona baru (COVID-19) di Indonesia disoroti Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih baik dibandingkan global. Namun Jokowi menekankan agar seluruh elemen masyarakat tetap harus waspada karena masih ada pekerjaan rumah (PR) mengenai angka kematian COVID-19.
“Mengenai data yang saya terima per 11 Oktober, rata-rata kasus COVID aktif di Indonesia ini 19,97 persen. Saya kira bagus karena ini lebih rendah dari rata-rata COVID, kasus aktif dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik,” ujar Jokowi mengawali arahannya seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Senin (12/10/2020).
“Dan juga lebih baik dari rata-rata kasus aktif kalau kita lihat di 27 September 2020 yang mencapai 22,46 persen. Jadi penurunannya kelihatan sekali, dari 22,46 menjadi 19,97,” imbuh Jokowi.
Jokowi lantas menyebutkan sejumlah provinsi yang dulunya cukup tinggi angka penularan virus tetapi kini sudah lebih baik. Jokowi pun meminta agar provinsi-provinsi prioritas yang sebelumnya sudah ditetapkan untuk tidak lengah.
“Yang penting menekan terus kasus-kasus positif dengan terus menyampaikan pentingnya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Saya mencatat dari angka-angka yang ada, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulsel menunjukkan perbaikan pengendalian COVID. Saya kira ini bisa dijadikan contoh provinsi-provinsi lain dan saya minta tetap 8 provinsi prioritas tetap dimonitor secara ketat, testing, tracing dan treatment terus diperbaiki sehingga gap antara provinsi satu dengan lain, terutama testing bisa kejar dengan baik,” ucap Jokowi.
“Saya juga minta 2 minggu ke depan diprioritaskan untuk 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 yang menyumbang 30 persen total kasus aktif nasional, yaitu Kota Ambon, Jakarta Utara, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kota Pekanbaru, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur,” imbuhnya.
Berikut instruksi lengkap Jokowi dalam rapat terbatas tersebut:
Pagi hari ini yang berkaitan COVID dan ekonomi, saya ingin menyampaikan beberapa hal.
Yang pertama, mengenai data yang saya terima per 11 Oktober, rata-rata kasus COVID aktif di Indonesia ini 19,97 persen. Saya kira bagus karena ini lebih rendah dari rata-rata COVID, kasus aktif dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik. Dan juga lebih baik dari rata-rata kasus aktif kalau kita lihat di 27 September 2020 yang mencapai 22,46 persen. Jadi penurunannya kelihatan sekali, dari 22,46 menjadi 19,97.
Yang kedua juga rata-rata kesembuhan, ini per 11 Oktober mencapai 76,48 persen. Dan ini sudah lebih baik dari rata-rata kesembuhan dunia mencapai 75,03 persen. Sudah lebih baik. Karena itu, angka rata-rata kesembuhan harus terus diperbaiki, terus ditingkatkan dengan meningkatkan standar pengobatan, baik di RS, ICU, maupun tempat-tempat isolasi.
Dan kita juga sudah bisa menekan angka rata-rata kematian, meski masih di atas dunia, di 3,55 persen. Ini lebih baik dibandingkan 2 minggu lalu di 3,77 persen. Namun masih lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia di 2,88 persen. Saya kira tugas besar kita di sini bagaimana rata-rata angka kematian di sini bisa ditekan terus.
Yang penting menekan terus kasus-kasus positif dengan terus menyampaikan pentingnya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Saya mencatat dari angka-angka yang ada, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulsel menunjukkan perbaikan pengendalian COVID. Saya kira ini bisa dijadikan contoh provinsi-provinsi lain dan saya minta tetap 8 provinsi prioritas tetap dimonitor secara ketat, testing, tracing dan treatment terus diperbaiki sehingga gap antara provinsi satu dengan lain, terutama testing bisa kejar dengan baik.
Saya juga minta 2 minggu ke depan diprioritaskan untuk 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 yang menyumbang 30 persen total kasus aktif nasional, yaitu Kota Ambon, Jakarta Utara, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kota Pekanbaru, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Yang kelima, untuk roadmap pemberian vaksin minggu ini saya minta secara khusus dipaparkan sehingga jelas apa yang kita butuhkan. kemudian untuk proses pemulihan ekonomi nasional, sampai 7 Oktober saya catat realisasi anggaran untuk klaster bansos mencapai 66 persen, UMKM 76 persen, klaster tambahan subsidi energi 94 persen. Detik
#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun