Seribuan masyarakat Aceh, khususnya kota Banda Aceh, Minggu (09/02/2014) melepas kepergian Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin. Mawardy Nurdin menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Sabtu malam sekitar pukul 19.30 WIB akibat penyakit gagal ginjal yang telah dideritanya.
Pantauan Wartawan, Gubernur Aceh Zaini Abdullah memimpin upacara pemakaman Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin di komplek pemakaman keluarga di Gampong/desa Lamteumen Barat, di Banda Aceh.
Gubernur Aceh mengatakan, masyarakat Aceh merasa kehilangan salah satu putra terbaiknya yakni Marwady Nurdin yang merupakan Wali Kota Banda Aceh yang sudah memimpin Aceh selama dua periode.
Dikatakannya, Mawardy Nurdin merupakan salah sosok pemimpin yang memiliki kepribadian yang bijak dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pemimpin.
Gubenur Aceh mengajak seluruh masyrakat di Kota Banda Aceh dan Aceh khususnya untuk dapat memanjatkan doa kepada pemimpin daerah tersebut yang telah dipanggil sang pencipta.
Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan, Mawardy Nurdin merupakan seorang sosok yang sangat penyayang, disiplin dan penuh tanggung jawab, dalam mencurahkan pemikiran dan kinerjanya dalam memimpin Kota Banda Aceh.
Meskipun kondisi Mawardy Nurdin kurang baik dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, Namun beliau tetap berkoordinasi dengan bawahannya mengenai perkembangan Kota Banda Aceh.
Menurut Illiza, sangat banyak jasa dan ilmu yang ditinggalkan Mawardy Nurdin untuk Kota Banda Aceh, selama pengabdiannya hampir genap dua periode ini, menskipun sebelumnya Mawardy pada Periode 2014 lalu beliau menjabat sebagai PJ mengantikan Walikota Banda Aceh yang terkena tsunami