Masyarakat dan para aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melaksanakan Shalat Istisqa atau meminta hujan, karena dilanda kekeringan di sejumlah wilayah itu.
Pelaksanaan Shalat Istisqa itu berlangsung di lapangan sepak bola Gampong (desa) Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mengatakan beberapa pekan terakhir kondisi wilayah Aceh Besar mengalami musim kemarau sehingga menyebabkan kekeringan di sebagian sumber air, areal persawahan, dan sungai-sungai di Aceh Besar.
“Hari ini kita bersama ulama dan masyarakat kita untuk melaksanakan Shalat Istisqa, mudah-mudahan Allah memberi kita bisa turun hujan dan tanaman padi kita kembali baik,” katanya di Aceh Besar, Kamis.
Dia menyebutkan Aceh Besar memiliki lahan pertanian dengan luas sekitar 29 ribu hektar. Kata dia, beberapa irigasi di kabupaten setempat belum maksimal untuk mengaliri air ke areal persawahan, bahkan kondisi debit air irigasi juga berkurang.
Kata dia, untuk tahun ini irigasi Krueng Aceh hanya mampu mengaliri air ke areal persawahan dengan luas 6 ribu hektare. Sedangkan dalam perencanaan irigasi itu akan mengaliri seluas 8 ribu hektare, sedangkan 2 ribu hektare sisanya mengalami kekeringan.
“Kemudian irigasi Krueng Jreu (untuk lahan) sekitar 1.500 hektar juga kering. Disamping itu juga banyak di daerah Seulimum, Baitussalam, Darussalam yang memang tidak ada air irigasi. Untuk tanaman rendengan, musim hujan ini yang semuanya bisa gagal kalau tidak ada hujan,” katanya.
Sejauh ini, kata dia, Pemerintah Aceh Besar juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kekeringan ini. Namun karena kondisi debit air irigasinya memang kurang karena tidak ada hujan.
“Kemudian upaya kita membagikan mesin pompa dimana ada sumber air itu bisa ditarik dengan mesin, tapi tentu kalau air tidak juga ya tidak bisa,” katanya. ANTARA