Tak Ada Doa Akhir Tahun Masehi Khusus, Aa Gym Pesan Ini untuk Para Santri

Banyak dari kita yang bertanya, seperti apa doa akhir tahun masehi? Dalam Islam tidak ada doa khusus akhir tahun mau pun tahun baru masehi. Bagaimana dengan doa tahun baru hijriyah?

Pemimpin Pondok Pesantren Darut Tauhid, Bandung Jawa Barat KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menegaskan bahwa tahun baru hijriyah berbeda dengan tahun baru masehi.

Menyambut tahun baru Masehi, umat Muslim sebaiknya tidak merayakannya. Aa Gym juga mengatakan tidak ada doa akhir tahun masehi yang khusus.

“Tak ada perayaan malam tahun baru masehi dalam Islam,” ujar Aa Gym kepada detikcom (31/12/19).

Aa Gym pun memberikan pesan kepada para santri untuk selalu mengisi hari-hari dengan kebaikan. Menurut dia sesungguhnya setiap hari yang kita jalani adalah hari yang baru, jam yang baru, menit bahkan detik pun baru. Keberuntungan bukan karena hari yang baru. Tetapi keberuntungan adalah bagi siapapun yang mengisi harinya dengan sesuatu yang lebih baik.

Ada 4 ciri orang yang berhasil dan beruntung melawati waktunya menurut Aa Gym seperti yang tertuang dalam surat Al-Asr yakni:

1. Amanu ( اٰمَنُوْ)

Setiap waktu meningkatkan kualitas iman dengan semakin paham kebenaran. Kuncinya adalah ilmu. Setiap hari harus bertambah ilmu yang membuat kita semakin yakin kepada Allah SWT, itulah hari yang beruntung.

2. Wa ‘amilus salihati (وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ)

Setiap waktu yang dijalani dipastikan menjadi amal saleh. Kita pasti mati dan tidak akan membawa dunia berikut isinya kecuali amal-amal kita. Syarat amal saleh hanya ada 2 yaitu niat yang lurus lillahita’ala dan amal yang benar sesuai dengan tuntutan Rasulullah SAW.

Untuk itu, fokuslah dalam dua hal ini ketika menjalani waktu (https://www.detik.com/tag/tahun-baru) agar bisa menjadi amal saleh, luruskan niat dan benarkan sikap.

3. Tawasau bil-haqqi (تَوَاصَوْا بِالْحَقِّ)

Saling berwasiat dalam kebenaran. Keberuntungan dalam waktu adalah ketika pribadi kita menjadi bukti kebenaran. Sehingga diam, gerak dan bicara kita sudah menjadi nasihat bagi yang lain. Dan nikmatilah nasihat dari orang lain sebagai bagian dari karunia Allah SWT.

5. Tawasau bis-sabr (تَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)

Setiap saat kita berlatih bermujahadah untuk bisa menahan diri dan mengendalikan diri. Karena semua masalah timbul karena akibat kita tidak bisa menahan diri dan tidak bisa mengendalikan diri.

Oleh karena itulah hari demi hari adalah hari-hari berlatih agar semakin indah hidup kita karena kita bisa mengendalikan dan menahan diri. Percayalah, seseorang menjadi bagus bukan karena waktu yang berubah, tetapi pribadi yang berubah. detik

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads