Dinas Sosial Provinsi Aceh memulangkan empat warga Aceh Tenggara yang sudah sejak tujuh tahun lalu menetap sebagai warga Papua, tepatnya di Kota Wamena.
Mereka adalah Priska Susilawati Sitohang bersama dua anaknya Natanael Gultom dan Nasya Gultom, serta adiknya Try Sessy. Sementara suami Priska Abner masih bertahan di tempat pengungsian di Wamena. Keempatnya tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar pada Jumat 4 Oktober 2019 pukul 17.30 WIB.
Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri memerintahkan Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Rohaya Hanum bersama stafnya Darmaini, Fauzi, dan Sayed Ismail untuk menyambut dan memfasilitasi pemulangan ke empat warga Aceh Tanggara tersebut hingga ke kampung halaman.
Rohaya Hanum kepada wartawan mengatakan, sejak terjadinya kerusuhan di Wamena, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah memerintahkan kepada Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri untuk mendata jumlah warga Aceh yang ada di Wamena untuk dipulangkan.
Menindaklanjuti perintah tersebut, Alhudri tadi pagi sudah mendarat di Papua bahkan sudah bertemu langsung dengan 15 warga Aceh yang ada di Papua, baik yang ada di Wamena, Jayapura, dan Jaya Wijaya. Pemerintah Aceh dalam hal ini masih mendata warga Aceh yang masih bertahan di Wamena Papua untuk kemudian dipungkan.
“Seperti yang kita pulangkan hari ini empat warga Aceh Tenggara, mereka diungsikan ke Surabaya karena di Wamena sedang tidak kondusif,” katanya.
Dinas Sosial Aceh, kata Rohaya, mendapat kabar dari Dinas Sosial Surabaya bahwa ada warga Aceh yang diungsikan dari Wamena dan mereka ingin pulang ke Aceh.
“Maka setelah kita berkoordinasi dengan Dinas Sosial Surabaya, dan sesuai aturan yang ada sebagaimana orang Surabaya atau dari daerah lain di seluruh Indonesia yang sering kita pulangkan maka begitu juga yang dilakukahn Dinas Sosial Surabaya, yaitu membawa pulang mereka ke mari, yang kemudian oleh Dinas Sosial Aceh memulangkan hingga ke kampung halaman,” kata Rohaya.
Rohaya mengungkapkan, saat ini pimpinannya Alhudri untuk sementara sudah mengantongi 15 warga Aceh yang masih ada di Papua, Jayapura 8 orang, Wamena 6 orang, dan Jaya Wijaya 1 orang. Mereka saat ini dalam kondisi aman, sehat, cukup makan dan minum serta masih bisa berkomunikasi menggunakan handpone.
“Pesan Pak Kadis ke kami beliau sudah berjumpa dengan saudara kita warga Aceh di Papua, dan kondisi mereka sehat-sehat semua,” kata Rohaya.
Sementara itu Priska Susilawati Sitohang mengaku bersyukur dan berterimakasih kepada Pemerintah Aceh karena bisa kembali ke Aceh kendatipun suamninya masih di tempat pengungsian di Wamena Papua. Sementara untuk balik kembali ke Wamena ia mengaku akan melihat kondisi dulu. “Kita lihat kondisi dulu, kalau sudah membaik kami akan kembali ke sana,” ujar Priska yang mengaku sudah cukup nyaman tinggal di Wamena sebelum kerusahan terjadi di sana.