Agenda Visit Aceh Year Belum Maksimal

Pencanangan Visit Aceh Year 2013 atau tahun Kunjungan  Aceh yang dilakukan Gubernur Zaini Abdullah bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh, namun setelah delapan bulan berjalan tidak ada tanda-tanda meningkatnya kunjungan wisatawan.

Menanggapi hal itu Sekretaris Komisi G DPR Aceh, Moharriadi Syafari, ST mendesak semua pihak supaya melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah supaya target kunjungan wisatawan bisa dicapai.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Awal bulan ini menunjukkan Kunjungan wisatawan Aceh tidak kunjung membaik,  jumlah kunjungan Wisman pada bulan Juli 2013 lalu hanya 800 orang atau turun 30 persen  dibandingkan bulan Juni 2013.

Moharriadi mengatakan minimnya kunjungan wisatawan ke Provinsi Aceh disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti masih kurangnya promosi Aceh keluar.

“Aceh menerapkan konsep wisata Islami, yang menjual objek wisata yang khas dan berbeda dengan daerah lain, sehingga berpotensi menggaet wisatawan dari Timur Tengah dan Asia Tenggara,” tambahnya.

Menurutnya dengan selesainya pembahasan Qanun Pariwisata dan Rencana Induk Pariwisata Aceh, nantinya bisa menjadikan wisata sebagai salah satu sumber PAD menggantikan Sumber Daya Alam yang semakin berkurang.

Konsep wisata Islami harus disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat termasuk para ulama supaya tidak salah paham seakan-akan pariwisata identik dengan maksiat.

“Di samping itu Dinas Pariwisata harus yakinkan dunia luar bahwa saat ini Aceh cukup aman untuk dikunjungi,” lanjut politisi PKS tersebut.

Moharriadi menambahkan banyak potensi pariwisata Aceh yang layak dikunjungi Wisatawan di Aceh karena tidak bisa didapati di daerah manapun di Indoensia, seperti situs-situs Tsunami, dan tujuan wisata Religius lainnya.

“Aceh punya banyak sekali situs tsunami seperti Museum Tsunami, kuburan Massal, Kapal di atas rumah bahkan kapal apung, yang tidak bisa didapati di tempat lain, belum lagi wisata religius seperti Masjid Raya Baiturrahman dan lain-lain,” tambahnya.

Moharriadi berharap Dinas Pariwisata untuk memanfaatkan momen Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang akan dibuka Presiden SBY pada Tanggal 20 September mendatang untuk menarik kunjungan Wisatawan sebanyak-banyaknya, sehingga target kunjungan tahun ini bisa dicapai.

“Kita punya agenda PKA pada bulan ini, sehingga bisa jadi momen menarik Wisatawan, namun promosinya harus gencar, jangan sampai PKA yang diselenggarakan dengan menggunakan dana miliaran rupiah hanya dikunjungi oleh rakyat Aceh sendiri,” pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads