Tim Baladhika Aceh menyesalkan pernyataan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Aceh, Irwansyah alias Tgk Maksalmina tentang kekalahan telak Jokowi Pilpres di Aceh disebabkan oleh fitnah dan hoax.
“Bagi kami sesungguhnya TKD lah yang sedang memfitnah rakyat Aceh. Menuding rakyat Aceh termakan hoax adalah bentuk cuci tangan dan buang badan TKD Aceh atas kegagalan kinerja mereka dalam memenangkan Jokowi – Ma’ruf Amin di Aceh,” ujar Fikri Haikal, ketua Baladhika Indonesia Jaya Aceh, Jumat (19/04).
Sebagai penganut Islam yang taat pihaknya meyakini bahwa masyarakat kita tidak akan mudah termakan oleh berbagai hoax dan fitnah yang disebarkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu Baladhika menuntut agar TKD Aceh untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh rakyat Aceh.
Fikri menyebutkan, pilihan mayoritas rakyat Aceh terhadap pasangan Prabowo – Sandi dalam Pilpres 2019 murni didasari oleh kesadaran dari lubuk hati yang paling dalam karena semata-mata ingin melihat perubahan kepemimpinan di negeri ini.
“Masyarakat selama ini menilai kepemimpinan dan kinerja petahana masih jauh dari harapan rakyat,” tambahnya.
Baladhika menyesalkan adanya upaya menghakimi rakyat Aceh setelah adanya hasil ang menunjukkan kekalahan telak Jokowi di Aceh. Padahal kata dia kekalahan itu jelas karena ketidak mampuan dan kebodohan tim dan relawan Jokowi-Ma’ruf dalam bekerja.
“Kalau malu dengan tuan-tuan anda di Jakarta, cukup dengan mengaku anda telah gagal atas kebodohan dalam merebut hati pemilih di Aceh” kata Fikri Haikal.
Seharusnya kata dia, TKD Aceh introspeksi diri dan belajar banyak bukan menjadikan rakyat Aceh sebagai kambing hitam.
“Kalo tidak bisa menari jangan salahkan lantai, kalo tidak mampu mengambil hati rakyat jangan katakan rakyat Aceh bodoh, stop memburukkan bangsamu,” pungkas Fikri.