Aktivis Forum Orangutan Aceh (FORA) menggelar aksi teatrikal untuk mengkampanyekan upaya pelestarian orangutan Aceh di depan Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan di depan jalan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (22/5/) pagi.
Sekrataris FORA Azhar mengatakan Hutan Aceh merupakan rumah terbaik bagi orangutan sumatera, bahkan 80 persen orangutan sumatera mendiami kawasan utan Aceh, namun kerusakan hutan dan pengalihfungsian hutan menyebabkan orangutan punah, selain itu banyak masyarakat yang memilihara bintang yang dilindungi undang-undang itu, pihaknya meminta BKSDA harus bertanggungjawab terhadap masih adanya masyarakat yang memelihara orangutan.
“hutan aceh adalahrumah terbaik bagi orang utan, bayangkan kalau dipelihara dia harus makan roti dan lainnya yang bukan fitrahnya, dan fungsi dia juga sebagai penyebar bibit”lanjutnya.
Azhar menambahkan orangutan yang mendiami hutan Aceh diperkirakan masih mencapai 5 ribu ekor. Dan akan terus menurun dengan banyaknya alihfungsi hutan.
Sementara menurut data dari pengelola Pusat Karantina Orangutan Sumatera di Sibolangit Sumatra Utara, sejak tahun 2002 hingga April 2013, telah menerima sebanyak 261 orangutan (dari hasil penyitaan, penyerahan secara sukarela, dan kelahiran bayi orangutan di stasiun karantina) termasuk 143 berasal dari Provinsi Aceh.
Azhar menegaskan menangkap dan menyita orangutan yang dipelihara secara illegal merupakan tugas dari BKSDA “BKSDA harus mengambil peran dan mengambil tindakan tegas terhadap masyarakat yang masih memelihara orangutan secara illegal”pungkasnya.