Sejumlah permainan tradisional rakyat di provinsi Aceh terancam hilang disebabkan oleh makin banyaknya permainan-permainan (Game) di internet.
Salah satu permainan rakyat yang terancam hilang di Aceh adalah Catoe Rimueng (Catur Harimau).
Hal demikian dikatakan Fauziah Hanum, Kepala Bidang adat dan nilai Budaya Dinas Pariwisata Provinsi Aceh, disela-sela pelombaan Catoe Rimueng di Halaman Dinas pariwisata provinsi Aceh Sabtu (19/05) akhir pekan lalu.
Fauziah mengatakan sejumlah permainan rakyat terlihat mulai memudar dikalangan generasi muda Aceh, menurutnya generasi sekarang lebih memilih permainan-permainan (Game) yang ada di dunia maya (internet), diakui Faridah jika tidak ada even-even yang mengangkat kembali permainan rakyat, dikhawatirkan dalam waktu yang tidak terlalu lama permainan tersebut akan hilang.
“sekarang kita lihat anak-nak muda lebih senang main game di dunia maya, nah kita khawatir dengan game-game itu permainan tradisional kita tidak dikenal generasi muda”lanjutnya.
Fauziah menambahkan sebelum Catoe rimueng diperlombakan, sebelumnya juga diadakan lomba penulisan SOP Catoe rimueng, SOP terbaik dari lomba tersebutlah yang digunakan dalam pertandingan yang diikuti hampir 100 warga masyarakat Aceh itu.
Fauziah menambahkan loma-lomba tersebut juga dimanfaatkan untuk menarik minat kunjungan wisatawan ke Provinsi Aceh, mengingat tahun 2013 merupakan tahun kunjungan wisata provinsi Aceh atau Visit Aceh year 2013.
Sementara itu menurut catatan Dinas pariwisata, di provinsi Aceh terdapat puluhan jenis permainan tradisional antara lain , Meuen Galah, Geulayang Teunang, Geudeue-Geudeue, Geunteut (Engrang), Patok Lele, Gegeli, Merimueng-rimueng, dan Meukrueng-krueng.